KUMPULAN DOA
DARI AL-QURAN DAN
AL-HADIS
A.
KEUTAMAAN BERDOA
Ada beberapa hal yang terkait dengan hal ini seperti yang diutarakan oleh sahabat blogger satu ini mengenai Keutamaan Doa Dan Dzikir antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Doa Adalah Ibadah. Hal ini berdasarkan atas Al-Qur'an yang
artinya adalah :"Berdo'alah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." [QS. Ghafir : 60]. Berdoa kepada
Allah adalah memperlihatkan sikap berserah diri dan membutuhkan Allah, karena
tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada
Pencipta serta merasa butuh kepada Allah.
2.
Doa adalah ibadah yang paling mulia di Sisi
Allah Ta'ala. Hal ini
berdasarkan dalil hadist dari Rasulullah SAW yang berbunyi : dari Abu Hurairah
Radhiyallahu 'anhu berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda : "Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada
doa". (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah ).
3.
Doa Menunjukkan Tawakal Kepada Allah. Hal itu dikarenakan orang yang berdo’a dalam
kondisi memohon pertolongan kepada-Nya, menyerahkan urusan hanya kepada-Nya
bukan kepada yang lain-Nya. Sebagaimana juga berdoa adalah bagian dari bentuk
ketaatan kepada Allah dan bentuk pemenuhan akan perintah-Nya. Jadi doa,
berusaha berikhtiar dan pada akhirnya tawakal kepada Allah adalah merupakan
bagian satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya.
4.
Menjadikan Hati Menjadi Tenang. Ini adalah merupakan salah satu manfaat
berdoa kepada Allah. Firman Allah yang mengisyaratkan dan memberikan
bahwasannya dengan berdoa dan berdzikir akan bisa memberikan ketenangan adalah
ayat Al-Qur'an yang berbunyi :"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. ( QS. Ar Ra’du : 28). Dan dengan
doa serta dzikir akan bisa memberikan dan juga mendapatkan keutamaan serta
faedah yang sangat banyak di dunia dan akhirat bagi yang senantiasa
mengamalkannya. Inilah yang menjadi bagian dari fadhilah berdoa dan
berdzikir.
5.
Dzikir Menghapus Dosa dan Menyelamatkannya Dari
Adzab Allah. Karena pada
hakekatnya di dalam do'a dzikir itu terdapat kebaikan yang besar dan kebaikan
adalah untuk menghapus dosa dan menghilangkannya. Tentunya, hal ini dapat
menyelamatkan orang yang berdzikir dari adzab Allah, sebagaimana sabda
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya :"Tidaklah seorang
manusia mengamalkan satu amalan yang lebih menyelamatkan dirinya dari adzab
Allah daripada dzikrullah".( HR. Ahmad ).
B.
TEMPAT-TEMPAT
MUSTAJAB
1.
Arafah
2.
Muzdalifah
”Sesungguhnya Rasulullah menaiki (kendaraannya) Al-Quswa’ sehingga sampai ke masy’aril haram (Muzdalifah) lalu beliau menghadap qiblat berdo’a, bertakbir, bertahlil dan meng-Esa-kan Allah. Beliau masih saja berdiri sampai (langit) kuning sekali kemudian beliau berangkat sebelum terbit matahari.” (HR. Muslim)
”Sesungguhnya Rasulullah menaiki (kendaraannya) Al-Quswa’ sehingga sampai ke masy’aril haram (Muzdalifah) lalu beliau menghadap qiblat berdo’a, bertakbir, bertahlil dan meng-Esa-kan Allah. Beliau masih saja berdiri sampai (langit) kuning sekali kemudian beliau berangkat sebelum terbit matahari.” (HR. Muslim)
3.
Shafa
4.
Marwa
“Sesungguhnya Rasulullah apabila berdiri
di atas shafa bertakbir tiga kali dan membaca: la ilaha illallah wahdahu la
syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadier.
Beliau membacanya sebanyak tiga kali dan berdo’a. Beliau melakukan hal yang
sama di atas bukit marwa.” (HR. Muslim)
5.
Jumroh ula
6.
Jumroh wustha
“Abdullah bin Umar melempar jumroh ula dengan tujuh kerikil dengan
bertakbir pada setiap lemparan lalu beliau maju berdiri menghadap qiblah cukup
lama berdo’a seraya mengangkat tangan. Kemudian melempar jumroh wustha lalu
bergeser ke sebelah kiri berdiri menghadap qiblah berdo’a cukup lama dengan
mengangkat kedua tangannya. Kemudian melempar jumroh Aqabah dari lembah dan
beliau langsung pergi tanpa berhenti (berdo'a) di sisinya. Ibnu Umar berkata:
“Saya melihat Rasulullah melakukannya.” (HR. Bukhari)
7.
Multazam
Abdullah bin Abbas berkata: “Multazam adalah tempat yang berada di
antara pojok hajar aswad dan pintu ka ‘bah.” (Mushannaf Abdurrazaq)
Ibnu Taimiyah berkata: “dibolehkan mendatangi multazam dan
meletakkan dada, wajah, kedua lengan dan telapak tangan seraya berdo'a... para
sahabat dulu melakukannya.”
Selain tempat-tempat tersebut maka tidak ada tempat yang dianggap
mustajab dalam islam, seperti yang diyakini oleh sebagian umat islam di
indonesia, misalkan tempat-tempat keramat, makam para wali dsb.
C.
WAKTU
MUSTAJAB
1.
Minum air
zam-zam
“Air zam-zam sesuai (niat/doa) orang yang meminumnya.” (HR.
Ahmad dan disohihkan Albani dalam Sohih Jami’)
2.
Saat memakai
kain ihram
“Orang yang berperang di jalan Allah, berhaji dan umroh adalah duta
Allah. Mereka berdo’a kepada-Nya dan Dia mengabulkannya mereka meminta dan
Allah memberinya.” (HR. Ibnu Majah. Dihasankan oleh Albani dalam Sohihah)
3.
Hari Arafah
“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR.
Tirmidzi. Dihasankan oleh Albani dalam sohihah, 4/7-8)
4.
Akhir Malam
Waktu di mana Allah akan turun ke langit bumi untuk mengabulkan
permohonan hamba-hamba-Nya dan memberikan jalan keluar atas problem yang mereka
hadapi. Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang berdo’a kepada-Ku niscaya aku
akan mengabulkannya, barangsiapa yang meminta niscaya aku akan memberinya dan
barangsiapa yang meminta ampunan niscaya aku akan mengampuninya.”(HR. Bukhari)
5.
Di akhir shalat
Abu Umamah berkata: “Wahai Rasulullah, kapan waktu do’a yang sangat
mustajab?. Rasulullah menjawab: “Di akhir malam dan akhir shalat
wajib.” (HR. Tirmidzi, dihasankan oleh Albani).
Sebaiknya do’a dipanjatkan sebelum salam.
6.
Antara adzan
dan iqamah
“Doa diantara adzan dan iqamah tidak akan pernah tertolak.” (HR.
Abu Daud, Tirmidzi)
Saat adzan dan peperangan
“Dua hal (dalam berdo’a) tidak akan pernah tertolak atau sangat
jarang sekali tertolak; do’a saat adzan dan tatkala peperangan
berkecamuk.” (HR. Abu Daud)
7.
Turun hujan
“Dua saat do’a tidak akan tertolak; do’a saat adzan dan turun
hujan. “(HR. Abu Daud.)
Sesaat di malam hari
“Sesungguhnya di malam hari ada satu waktu tidaklah seorang muslim
meminta suatu kebaikan dari perkara dunia dan akhirat kecuali Allah pasti akan
mengabulkannya. Hal itu selalu berulang setiap malam.” (HR:Muslim)
8.
Hari
Jum'at
Rasulullah menyebut hari Jumat seraya berkata: “Di dalamnya (hari
Jumat) ada satu waktu dimana seorang muslim yang berdo’a pasti akan
dikabulkan” (HR. Bukhari Muslim).
Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan waktu mi namun
yang paling rajah adalah sore hari Jum'at setelah shalat Ashar.
9.
Sujud
“Keadaan seorang hamba yang paling dekat dengan Allah saat dia
sujud maka perbanyaklah do’a di dalamnya.” (HR. Muslim)
10. Ayam berkokok
“Apabila kalian mendengar ayam berkokok maka berdo’alah kepada
Allah atas karunianya karena sesungguhnya ayam itu sedang melihat
Malaikat.” (HR. Bukhari, Muslim)
11. Sewaktu membaca “la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu
minadz dzalimin”
Rasulullah bersabda: “Doa yang dipanjatkan nabi Yunus saat berada
dalam perut ikan Hiu adalah: la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz
dzalimin. Tidaklah seorang muslim berdo’a dengannya untuk satu urusan kecuali
Allah pasti akan mengabulkannya.” (HR. Tirmidzi)
12. Saat Tertimpa Musibah
“Apabila seorang muslim tertimpa musibah lalu membaca inna
lillahi wa inna ilaihi roji’un. Allahumma jurni fi musibati wakhluf LI khairan
minha (sesungguhnya kami milik Allah dan kepadanya akan kembali. Ya Allah,
berikanlah pahala kepadaku atas musibah yang menimpaku dan berikanlah ganti yang
lebih baik darinya) niscaYa Allah, akan memberi ganti yang lebih baik
baginya” (HR. Muslim)
13. Memejamkan Mata Orang Yang Meninggal
Rasulullah melihat jenazah Abu Salamah dan memejamkan matanya
seraya bersabda: “Apabila roh telah dicabut maka pandangan akan mengikutinya.
“Maka ramailah sebagian orang dan keluarganya. Rasulullah kembali bersabda:
“Janganlah kalian mendo’akan keburukan bagi diri kalian karena sesungguhnya
Malaikat akan mengamini atas apa yang kalian ucapkan.” (HR. Muslim)
14. Mengunjungi orang sakit
“Apabila kalian menjenguk orang sakit maka berkatalah (berdo’alah)
yang baik karena para malaikat akan mengamini ucapan kalian.” (HR. Muslim)
15. Do’a orang yang terdzalimi
“Jauhilah do’a orang yang terdzalimi karena tidak ada penghalang
antara dirinya dan Allah”(HR. Bukhari, Muslim)
“Do’a orang yang terdzalimi sangat mustajab walaupun dia orang
jahat karena kejahatannya atas dirinya.” (HR. Ahmad)
16. Do’a orang tua bagi putranya, orang puasa dan orang dalam
perjalanan.
“Tiga golongan do'anya tidak akan tertolak; do’a orang tua bagi
putranya, orang puasa dan orang dalam perjalanan.” (HR. Baihaqi)
17. Mendo’akan orang tua
“Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya
kecuali tiga hal; shadaqah jariyah, anak soleh yang mendo’akan orang tuanya dan
ilmu yang bermanfaat.”(HR. Muslim)
18. Setelah tergelincir matahari sebelum shalat Dhuhur.
“Sesungguhnya Rasulullah melaksanakan shalata empat rakat setelah
tergelincir matahari dan sebelum shalat duhur seraya bersabda: sesungguhnya
waktu ini adalah waktu di mana pintu-pintu langit dibuka dan aku berharap amal
solehku diangkat.” (HR. Tirmidzi)
19. Saat bangun tidur di malam hari.
“Barangsiapa bangun tidur di malam hari lalu membaca: “La
ilaha illallah wallahu akbar wa lahawla wala quwwata illa billah” lalu
membaca: Ya Allah, ampunialah aku -atau berdo’a- niscaYa Allah, akan
mengabulkannya. Apabila dia wudlu dan shalat maka akan diterima shalatnya.” (HR.
Bukhari)
DOA-DOA
1. رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا
وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي
قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ
ROBBANAGHFIR
LANA WALI IKHWANINALLADZINA SABAQUNA BIL-IMAN WALA TAJ’AL FI QULUBINA
GHILLALLILLADZINA AMANU ROBBANA INNAKA ROUFURROHIM.
“Ya Tuhan kami, ampunilah kami
dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan
janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang
beriman. Ya Tuhan kami sungguh Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.” (Al-Hasr: 10)
2. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ
وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
ROBBIGHFIR
WARHAM WA-ANTA KHOIRURROHIMIN.
“Ya Tuhanku berilah ampunan
dan rahmat, Engkaulah pemberi rahmat terbaik.” (Al-Mukminun: 118)
3. رَبِّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ
نَفْسِيْ فَاغْفِرْلِيْ
ROBBI INNI
THOLAMTU NAFSI FAGHFIRLI.
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku
telah mendzolimi diri sendiri maka ampunilah aku.”
4. وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ
مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ
ROBBI
A’UDZUBIKA MINHAMAZATISY-SYAYATIN, WA-A’UDZUBIKA ROBBI AYYAHDHURUN.
“Ya Tuhanku aku berlindung
kepada Engkau dari bisikan-bisikan syetan dan aku berlindung kepada Engkau ya
Tuhanku agar mereka tidak mendekatiku.” (Al-Mukminun: 97-98)
5. قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا
أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ
ROBBANA
THOLAMNA AMFUSANA WAILLAM TAGHFIRLANA WA TARHAMNA LANAKUNANNA MINAL KHOSIRIN.
“Ya Tuhan kami, kami telah
mendzalimi kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat
kepada kami niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (Al-A’rof: 23)
6. رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا
فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ
ROBBANA
LATAJ’ALNA FITNATALLILLADINA KAFARU WAGHFIRLANA INNAKA ANTAL ‘AZIZUL HAKIM.
“Ya Tuhan kami ,janganlah
Engkau jadikan kami (sasaran) bagi orang-orang kafir dan ampunilah kami,
sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al Mumtahanah: 5)
7. إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ
إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ
لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
ROBBANA
ATINA MILLADUNKA ROHMATAWWAHAYYI’ LANA MIN AMRINA ROSYADA
“Wahai Tuhan kami berikanlah
rahmat kepada kami dari sisimu dan sempurnakan bagi kami petunjuk yang lurus
dalam urusan kami (ini).” (Al-Kahfi: 10)
8. رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا
فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ
ROBBAN LA
TAJ’ALNA FITNATALLILQOUMITH-THOLIMIN WA NAJJINA BIROHMATIKA MINAL- QOUMIL
KAFIRIN.
“Ya Tuhan kami janganlah
Engkau kami (sasaran)fitnah bagi kaum yang dzolim dan selamatkanlah kami dengan
rahmat-Mu dari orang-orang kafir.” (Yunus: 85-86)
9. لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
LA ILAHA
ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINATH-THOLIMIN.
“Tiada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah, Maha Suci Engkau, sesungguhnya hamba adalah termasuk
orang-orang yang dzalim.” (Al-Anbiya’: 87)
10. رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
ROBBANA
AMANNA FAGHFIR LANA WARHAMNA WA-ANTA KHOIRURROHIMIN.
“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.” (Al-Mukminun: 109)
“Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik.” (Al-Mukminun: 109)
11. اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ، وَارْحَمْنِيْ، وَاهْدِنِيْ، وَارْزُقْنِيْ
ALLOHUMMAGHFIRLI,
WARHAMNI, WAHDINI, WARZUQNI.
“Ya Allah, ampunilah dosa
hamba-Mu, kasihanilah hamba-Mu, berilah petunjuk kepada hamba-Mu, dan berilah
hamba-Mu rizqi”.
12. لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ
أَنْ تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ مَسْكُونَةٍ فِيهَا مَتَاعٌ لَكُمْ وَاللَّهُ
يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ
ROBBANAGHFIRLANA
DZUNUBANA WA ISROFANA FI AMRINA WA TSABBIT AQDAMANA WANSHURNA ‘ALAL-QOUMIL
KAFIRIN.
“Ya Tuhan kami ampunilah
dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami,
dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.”(Ali Imron: 147)
13. اَللَّهُمَّ إِنَّكَ
عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
ALLOHUMMA
INNAKA ‘AFUWWUN KARIM TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNI.
“Ya Allah, sungguh Engkau Maha Memaafkan lagi Mulia, Engkau suka Memaafkan, maka maafkanlah aku.”
“Ya Allah, sungguh Engkau Maha Memaafkan lagi Mulia, Engkau suka Memaafkan, maka maafkanlah aku.”
14.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي ذَنْبِي، وَوَسِّعْ لِي فِي دَارِي، وَبَارِكْ فِي فِيْمَا
رَزَقْتَنِي
ALLOHUMMAGHFIR
LI DZANBI, WAWASSI’ LI FI DARI, WABARIKLI FI RIZQI.
“Ya Allah, ampunilah dosaku, dan luaskanlah kepadaku rumahku dan berkahilah kepadaku rizqiku.”
“Ya Allah, ampunilah dosaku, dan luaskanlah kepadaku rumahku dan berkahilah kepadaku rizqiku.”
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ،
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ
وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ، وَمَالِيْ، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ
رَوْعَاتِيْ، اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ،
وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ
أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ.
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKAL ‘AFWA WAL’AFIYATA FIDDUN-YA WAL AKHIROH, ALLOHUMMA INNI ASAWKAL
‘AFWA WAL ‘AFIYATA FI DINI WA DUN-YAYA WA AHLI, WA MALI, ALLOHUMMASTUR AURATI,
WA ‘AMIN ROW’ATI, ALLOHUMMAH-FATHNI MIN BAINI YADAYYA WAMIN KHOLFI, WA’AN
YAMINI,
WA’AN SYIMALI, WAMIN FAUQI, WA-A’UDZU BI’ATHOMATIKA AN UGHTALA MIN TAHTI.
WA’AN SYIMALI, WAMIN FAUQI, WA-A’UDZU BI’ATHOMATIKA AN UGHTALA MIN TAHTI.
“Ya Allah, sesungguhnya hamba
memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah,
sesungguhnya hamba mohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan: dalam agama hamba,
kehidupan dunia hamba, keluarga hamba, harta hamba. Ya Allah, tutuplah auratku
(aib dan sesuatu yang tidak layak di lihat orang lain) dan berilah ketentraman
di hatiku. Ya Allah, peliharalah hamba dari arah depan, belakang, kanan, kiri
dan atasku. Hamba berlindung dengan kebesaran-Mu, agar hamba tidak mendapat
bahaya dari bawahku.”
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْلِي خَطِيْئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ
أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي جَدِّي وَهَزْلِي، وَخَطَئِي
وَعَمْدِي، وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي
ALLOHUMMAGHFIRLI
KHOTHIATI WAJAHLI WA-ISROFI FI AMRI, WAMA ANTA A’LAMI BIHI MINNI,
ALLOHUMMAGHFIRLI JADD1 WA HAZLI, WAKHOTO-I WA’AMDI, WAKULLU DZALIKA ‘INDI.
“Ya Allah, ampunilah bagiku
kesalahan dan kebodohanku, dan tindakan-tindakan yang berlebih-lebihan dalam
urusanku, dan apa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Ya Allah,
ampunilah bagiku gurau maupun keseriusanku, dan ketersalahan maupun
kesengajaanku, semua itu dariku.”
17. اَللَّهُمَّ إِنِّي
ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ،
فَاغْفِرْلِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ.
ALLOHUMMA
INNI THOLAMTU NAFSI THOLMAN KATSIRO, WALA YAGHFIRUDZ-DZUNUBA ILLA ANTA,
FAGHFIRLI MAGHFIROTAM
MIN ‘INDIK, WARHAMNI, INNAKA ANTAL GHAFURURROHIM.
MIN ‘INDIK, WARHAMNI, INNAKA ANTAL GHAFURURROHIM.
“Ya Allah, ya Tuhanku, hamba
sungguh telah banyak ‘menganiaya’ diriku sendiri dan tidak ada yang dapat
mengampuni dosa kecuali Engkau; maka berilah ampunan kepada hamba ampunan dari
sisi-Mu dan kasihanilah hamba. Sungguh Engkaulah sang Maha Pengampun dan Maha
Pengasih”.
18. اَللَّهُمَّ إِنَّكَ
تَسْمَعُ كَلاَمِي، وَتَرَى مَكَانِي، وَتَعْلَمُ سِرِّي وَعَلاَنِيَتِي وَلاَ
يَخْفَى عَلَيْكَ شَيْءٌ مِنْ أَمْرِي، وَأَنَا الْبَائِسُ الْفَقِيْرُ،
وَالْمُسْتَغِيْثُ الْمُسْتَجِيْرُ، وَالْوَجَلُ الْمُشْفِقُ الْمُقِرُّ
الْمُعْتَرِفُ إِلَيْكَ بِذَنْبِهِ، أَسْأَلُكَ مَسْأَلَةَ الْمِسْكِيْنِ،
وَأَبْتَهِلُ إِلَيْكَ ابْتِهَالَ الْمُذْنِبِ الذَّلِيْلِ، وَأَدْعُوْكَ دُعَاءَ
الْخَائِفِ الضَّرِيْرِ دُعَاءَ مَنْ خَضَعَتْ لَكَ رَقَبَتُهُ، وَفاَضَتْ لَكَ
عِبْرَتُهُ، وَذَلَّ لَكَ جِسْمُهُ، وَرَغِمَ لَكَ أَنْفُسُهُ
ALLOHUMMA
INNAKA TASMA’U KALAM1,WATARO MAKANI, WATA’LAMU SIRRI WA’ALANIYATI, WALA YAKHFA
‘ALAIKA SYAI-UN MIN AMRI, WA-ANAL BAISUL FAQIR, WALMUSTAGHITSUL
MUSTAJIR, WALWAJALUL MUSYFIQUL MUQIRRUL MU’TARIFU ILAIKA BI DZANBIH, AS-ALUKA MASALATAL MISKIN, WA ABTAHILU ILAIKA IBTIHALAL MUDZNIBIDZ-DZALIL, WA A’UDZUBIKA DU’A-AL
KHAIFIDH DHORIRI DU’A-A MAN KHODHO’AT LAKA
RAQOBATUH WAFADHOT LAKA ‘IBROTUHU, WADZALLA LAKA JISMUHU, WA ROGHIMA LAKA ANFUSUHU.
MUSTAJIR, WALWAJALUL MUSYFIQUL MUQIRRUL MU’TARIFU ILAIKA BI DZANBIH, AS-ALUKA MASALATAL MISKIN, WA ABTAHILU ILAIKA IBTIHALAL MUDZNIBIDZ-DZALIL, WA A’UDZUBIKA DU’A-AL
KHAIFIDH DHORIRI DU’A-A MAN KHODHO’AT LAKA
RAQOBATUH WAFADHOT LAKA ‘IBROTUHU, WADZALLA LAKA JISMUHU, WA ROGHIMA LAKA ANFUSUHU.
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau
Maha Mendengar pembicaraanku, melihat tempatku berada, Mengetahui yang rahasia
dan yang nyata dariku, dan tiada suatupun dari keadaanku yang luput dari
pengetahuan-Mu. Aku ini hamba-Mu yang hina lagi kekurangan, yang mengharap
pertolongan dan perlindungan, yang cemas dan takut, serta mengakui segala
dosanya di keharibaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sebagai orang miskin yang
meminta-minta, aku tunduk dihadapan-Mu sebagai orang yang berdosa lagi hina,
dan ku tengadahkan do’a kepada-Mu sebagai orang yang dicekam rasa takut dan marabahaya,
sebagai orang yang patuh, tunduk dan takluk di keharibaan-Mu.”
19. اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي
ذُنُوْبِي وَخَطَايَايَ كُلَّهَا. اَللَّهُمَّ أَنْعِشْنِيْ، أَجْبِرْنِيْ،
وَاهْدِنِيْ لِصَالِحِ اْلأَعْمَالِ وَاْلأَخْلاَقِ.
ALLOHUMMAGHFIRLI
DZUNUBI WAKHOTOYAYA KULLAHA ALLOHUMMA AN’ISYNI, AJBIRNI WAHDINI LISHOLIHIL
A’MALI WAL-AKHLAQ.
“Ya Allah, ampunilah dosa-dosa
hamba-Mu dan kesalahan-kesalahan hamba-Mu semuanya, Ya Allah, tunjukkanlah
kepada hamba-Mu pekerjaan dan akhlaq yang baik”
20. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالْغَنِيْمَةَ
مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ شَرٍّ، وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ،
وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA MUJIBATI RAHMATIKA, WA-’AZAIMA MAGHFIROTIKA, WALGHANIMATA
MINKULLI BIRRIN, WASSALAMATA MINKULLI SYARRIN, WALFAUZA BILJANNATI, WAN NAJATA
MINANNAR.
“Ya Allah, hamba mohon
kepada-Mu segala yang mendatangkan rahmat-Mu, segala yang menimbulkan
ampunan-Mu, ku mohon keberuntungan dari segala kebajikan, keselamatan dari
berbagai kejahatan dan keberuntungan memperoleh surga serta keselamatan dari
api neraka.”
21. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكِرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِيْنِ
وَأَنْ تَغْفِرَلِي وَتَرْحَمْنِي وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي
غَيْرَ مَفْتُوْنٍ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ
إِلَى حُبِّكَ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA FI’LAL KHOIROTI, WATARKAL MUNKAROTI, WAHUBBAL MASAKINI,
WA-ANTAGHFIRALI WATARHAMANI WAIDZA ARADTA FITNATA QOUMIN FATAWAFFANI
GHAIRO MAFTUN, AS-ALUKA HUBBAKA, WAHUBBA MAYYUHIBBUKA, WAHUBBA ‘AMALIN YUQORRIBU ILA HUBBIKA.
GHAIRO MAFTUN, AS-ALUKA HUBBAKA, WAHUBBA MAYYUHIBBUKA, WAHUBBA ‘AMALIN YUQORRIBU ILA HUBBIKA.
“Ya Allah, sesungguhnya hamba
meminta kepada-Mu (kemampuan untuk) berbuat kebaikan, meninggalkan kemungkaran,
mencintai orang-orang miskin, (hamba memohon) Engkau mengampuni dan
menyayangiku, dan jika Engkau menghendaki fitnah terhadap satu kaum maka
wafatkanlah hamba dalam keadaan tidak tertimpa fitnah, dan hamba memohon
cinta-Mu dan cinta kepada orang yang Engkau cintai, dan cinta kepada perbuatan
yang mendekatkanku kepada-Mu.”
22. رَبِّ اغْفِرْلِي
وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلاَ تَزِدِ الظَّالِمِيْنَ إِلاَّ تَبَارًا
ROBBIGHFIRLI
WALIWALIDAYYA WA LIMAN DAKHOLA BAITI MU’MINAWWA LILMU’MININA WAL MU’MINAT, WALA
TAZIDITH-THOLIMINA ILLA TABARO.
“Ya Tuhanku, ampunilah aku,
ibu bapakku, dan siapapun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang
yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi
orang-orang yang dzalim itu selain kehancuran.”
23. رَبَّنَا اغْفِرْ لِي
وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
ROBBANAGHFIRLI
WALIWALIDAYYA WA LILMUKMININA YAUMA YAQUMUL HISAB.
“Ya Tuhan kami, berilah
ampunan aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari
terjadinya hisab (hari kiamat)” (QS: Ibrahim: 41)
24. رَبِّ هَبْ لِي مِنْ
لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ
ROBBI
HABLI MILLADUNKA DZURRIYYATAN TOYYIBAH, INNAKA ANTASSAMI’UDDU’A’.
“Ya Tuhanku, berikanlah aku
keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar do’a.” (Ali-Imron: 38)
رَبِّ
اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ،
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
ROBBIJ’ALNI
MUQIMASH-SHOLATI WA MIN DZURRIYYATI ROBBANA WATAQOBBAL DU’A’, ROBBANAGHFIRLI WA
LIWALIDAYYA WA LILMU’MININA YAUMA YAQUMUL HISAB.
“Ya Tuhanku jadikanlah aku dan
anak cucuku orang yang tetap melaksanakan sholat, ya Tuhan kami, perkenankanlah
do’aku, Ya Tuhan kami, ampunilah dosaku dan kedua orang tuaku di hari kiamat.” (Ibrohim: 40-41)
26. وَالَّذِينَ يَقُولُونَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
ROBBANA
HAB LANA MIN AZWAJINA WADZURRIYYATINA QURROTA A’YUN, WAJ’ALNA LILMUTTAQINA
IMAMA.
“Ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada
kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami pemimpin bagi orang yang bertaqwa.” (Al-Furqon: 74)
27. رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا
مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا
مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
ROBBANA
WAJ’ALNA MUSLIMAINI LAKA WAMINDZURRIYATINA UMMATAMMUSLIMATALLAK, WA-ARINA
MANASIKANA WATUB
‘ALAINA INNAKA ANTATTAWWABURROHIM.
‘ALAINA INNAKA ANTATTAWWABURROHIM.
“Ya Tuhan kami, jadikanlah
kami orang yang berserah diri kepadamu dan anak cucu kami (juga) umat yang
berserah diri kepadamu, dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah
(haji) kami, dan terimalah taubat kami. Sungguh Engkaulah yang Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.” (Al-Baqaroh: 128)
28. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِيْ
دِيْنِيْ، وَوَسِّعْ لِيْ فِي دَارِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْ رِزْقِيْ
ALLOHUMMA
AHSLIH LI DINI, WAWASSI’ LI FI DARI WABARIKLI FI RIZQI.
“Ya Allah, perbaikilah
agamaku, dan luaskanlah kepadaku rumahku dan berkahilah kepadaku rizqiku.”
29. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKAL HUDA WATTUQO WAL ‘AFAFA WAL GHINA.
“Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon petunjuk, ketakwaan, kesucian (dijauhkan dari hal-hal yang tidak
halal/tidak baik) dan kecukupan.”
30. اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي
وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي
ALLOHUMMAGHFIR
LI, WARHAMNI, WAHDINI, WARZUQNI
“Ya Allah, ampunilah dosa
hamba-Mu, dan kasihhanilah hamba-Mu, dan berilah petunjuk kepada hamba-Mu, dan
berilah hamba-Mu rizqi.”
31. اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ
أَرْجُوْ فَلاَ تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِى شَأْنِى
كُلَّهُ لاَ اِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
ALLOHUMMA
RAHMATAKA ARJU FALA TAKILNI ILA NAFSI TORFATA ‘AINIWWA ASHLIHLI SYA’NI KULLAHU,
LA ILAHA ILLA ANTA.
“Ya Allah, hamba mengharapkan
(mendapat) rahmat-Mu, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap
mata (tanpa pertolongan atau rahmat dari-Mu). Perbaikilah seluruh urusanku,
tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.”
32. اَللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ
لَنَا ذَنْبًا إِِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ عَيْبًا إِلاَّ سَتَرْتَهُ، وَلاَ هَمًّا
إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً مِنْ
حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ هِيَ لَكَ رِضَا وَلَنَا فِيْهَا صَلاَحٌ
إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
ALLOHUMMA
LA TADA’ LANA DZANBAN ILLA GHOFARTAH, WALA ‘AIBAN ILLA SATARTAH, WALA HAMMAN
ILLA FARROJTAH, WALA
DAINAN ILLA QODHOYTAH, WALA HAJATAN MIN HAWAIJIDDUN-YA WAL AKHIROH HIYA LAKA RIDHON WALANA FIHA SHOLAHUN ILLA
QODHAITAHA YA ARHAMARROHIMIN.
DAINAN ILLA QODHOYTAH, WALA HAJATAN MIN HAWAIJIDDUN-YA WAL AKHIROH HIYA LAKA RIDHON WALANA FIHA SHOLAHUN ILLA
QODHAITAHA YA ARHAMARROHIMIN.
“Ya Allah, janganlah Kau
biarkan pada diri kami suatu dosa kecuali Kau ampuni, suatu cacat kecuali Kau
tutupi, kesusahan kecuali Kau berikan jalan keluar, hutang kecuali Kau
lunaskan, kebutuhan duniawi dan ukhrowi yang Engkau ridhoi dan baik bagi kami
kecuali Kau penuhi, wahai Yang Maha Pengasih lebih dari mereka yang berhati
kasih.”
33. اَللَّهُمَّ اكْفِنِي
بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
ALLOHUMMAAKFINI
BIHALALIKA ‘AN HARAMIKA, WA AGHNINI BI FADHLIKA ‘AMMAN SIWAKA.
“Ya Allah, cukupkanlah hamba
dengan rizqi Engkau yang halal, bukan dari yang haram; cukupilah hamba dengan
karunia Engkau, bukan dari selain Engkau.”
34. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ
شَرِيْكَ لَكَ، الْمَنَّانُ، بَدِيْعُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ ذُو الْجَلاَلِ
وَاْلإِكْرَامِ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA BI-ANNA LAKAL HAMDA LA ILAHA ILLA ANTA WAHDAKA LA SYARIKA LAK,
AL-MANNAN, BADI’USSAMAWATI WAL-ARDH, DZUL-JALALI WAL IKROM.
“Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kepada-Mu dengan segala pujian hanya bagi-Mu, tiada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Engkau yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu.
Engkaulah Maha Pemberi Nikmat, pencipta langit dan bumi tanpa contoh
sebelumnya. Ya Allah, Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah.”
35. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ
LA ILAHA
ILLALLOH, AL-HALIMUL KARIM
“Tidak ada Tuhan selain Allah,
yang Maha Pemurah lagi Maha Penyabar”
36. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
LA ILAHA
ILLALLOH, AL-’ALIYYUL ‘ATHIM
“Tidak ada Tuhan selain Allah,
yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
37. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
LA ILAHA
ILLALLOH, ROBBUS-SAMAWATIS-SAB’U WA ROBBUL ‘ARSYIL KARIM.
“Tidak ada Tuhan selain Allah,
Tuhan langit yang tujuh, dan Tuhan Arsy yang Maha Pemurah.”
38. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
LA ILAHA
ILLALLOH, ROBBUL ‘ARSYIL ‘ADZIM.
“Tidak ada Tuhan selain Allah,
Tuhan Arsy yang Agung.”
39. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ
LA ILAHA
ILLALLOH, ROBBUS-SAMAWATI WAL-ARDH.
“Tidak ada Tuhan selain Allah,
Tuhan langit dan bumi.”
40. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
LA ILAHA
ILLALLOH, ROBBUL ‘ARSYIL KARIM.
“Tidak ada Tuhan selain Allah,
Tuhan Arsy yang Maha Pemurah.”
41. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَكِيْمُ الْكَرِيْمُ، لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبِّ
الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ
LA ILAHA
ILLALLOHUL ‘ALIYYUL ‘ATHIM, LA ILAHA ILLALLOHUL HAKIMUL KARIM, LA ILAHA
ILLALLOH, SUBHANALLOH ROBBUS-SAMAWATIS-SAB’I,WA ROBBIL ‘ARSYIL ‘ATHIM,
ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN.
“Tidak ada Tuhan selain Allah
yang Maha Tinggi lagi Maha Agung, tidak ada Tuhan selain Allah, yang Maha
Bijaksana lagi Maha Pemurah, Maha Suci Allah, Tuhan langit yang tujuh, dan
Tuhan Arsy yang Agung, segala puji hanya bagi Allah Tuhan semesta alam.”
42. اَللَّهُمَّ إني أسألك بأني
أشهد أنك أنت الله لا اله إلا أنت اْلأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ
يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA BI-ANNI ASYHADU ANNAKA ANTALLOH, LA ILAHA ILLA ANTAL-AHADUSH
SHOMADUL-LADZI LAM YALID WA LAM YULAD, WALAM YAKUL-LAHU KUFUWAN AHAD.
“Ya Allah, sesungguhnya ku
memohon kepada-Mu dengan bersaksi, bahwa Engkau adalah Allah, tiada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Engkau, yang Maha Esa, dan sandaran seluruh makhluk.
Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada pula yang setara
dengan-Mu.”
43. اَللَّهُمَّ انْفَعْنِي
بِمَا عَلَّمْتَنِي، وَعَلِّمْنِي مَا يَنْفَعُنِي، وَزِدْنِي عِلْمًا،
وَالْحَمْدُ ِللهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَأَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ عَذَابِ النَّارِ
ALLOHUMMANFA’NI
BIMA ‘ALLAMTANI, WA’ALLIMNI MA YANFA’UNI, WA ZIDNI ‘ILMA, WAL HAMDULILLAHI ‘ALA
KULLI HALIN, WA A’UDZU BILLAHI MIN ‘ADZABINNAR.
“Ya Allah, berilah
kemanfa’atan kepadaku apa-apa yang aku pelajari, dan ajarilah aku apa-apa yang
bermanfa’at kepadaku, dan tambahkanlah ilmuku, dan segala puji hanyalah bagi
Allah dalam setiap keadaan apapun, dan aku berlindung kepada Allah dari siksa
api neraka.”
44. يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ
بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى
نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
YA HAYYU
YA QOYYUM, BIROHMATIKA ASTAGHITSU, ASHLIH LI SYA’NI KULLAHU WA LA TAKILNI ILA
NAFSI TORFATA ‘AININ.
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup,
wahai Rabb Yang Maha Berdiri sendiri (tidak memerlukan segala sesuatu), dengan
rahmat-Mu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan
diserahkan kepadaku sekalipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan
dari-Mu).”
45. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً.
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA ‘ILMAN NAFI’A WA RIZQON TOYYIBA WA ‘AMALAN MUTAQOBBALA.
“Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfa’at, rizki yang baik dan amal yang tidak
tertolak.”
46. اَللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ
إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
ALLOHUMMA
LA SAHLA ILLA MA JA’ALTAHU SAHLA, WA ANTA TAJ’ALUL HAZNA IDZA SYI’TA SAHLA.
“Ya Allah! Tidak ada kemudahan
kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan kesulitan Engkau jadikan mudah
apabila Engkau menghendakinya.”
47. اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي
بَدَنِي اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي لاَ
إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْكُفْرِ
وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ.
ALLOHUMMA
‘AFINI FI BADANI, ALLOHUMMA ‘AFINI FI SAM’I, ALLOHUMMA ‘AFINI FI BASHORI, LA
ILAHA ILLA ANTA, ALLOHUMMA INNI A’UDZUBIKA MINAL-KUFRI, WAL FAQRI, WA‘AUDZUBIKA
MIN ‘ADZABIL-QOBRI, LA ILAHA ILLA ANTA.
“Ya Allah, berikanlah
kesehatan dalam badanku, Ya Allah, berikanlah kesehatan dalam pendengaranku, Ya
Allah, berikanlah kesehatan dalam penglihatanku, tidak ada Illah yang berhak
disembah melainkan Engkau. Ya Allah, hamba berlindung kepada Mu dari kekafiran
dan kefakiran, dan hamba berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Illah
yang berhak disembah selain Engkau.”
48. أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ
وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ
ANNI
MASSANIYADH-DHURRU WA ANTA ARHAMURROHIMIN.
“Ya Tuhanku, sungguh, aku
telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dan semua
Penyayang.”
49. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ
وَعَذَابِ الْقَبْرِ اَللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ
مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ
مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ
وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MINAL ’AJZI WALKASALI WALJUBNI WALBUKHLI, WALHARAMI, WA’ADZABIL
QOBRI, ALLOHUMMA ATI NAFSI TAQWAHA, WAZAKKIHA ANTA KHOIRUN MAN ZAKKAHA, ANTA
WALIYYUHA WA MAULAHA, ALLOHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN ‘ILMIL LA YANFA’, WA MIN
QOLBIL LA YAKHSYA’ WA MIN NAFSIL LA TASYBA’, WAMIN DA’WATIL LA YUSTAJABU LAHA.
“Ya Allah, sungguh aku
berlindung kepada-Mu dan kelemahan, kemalasan, kepengecutan, kebakhilan, ketuaan
dan azab kubur. Ya Allah, berikanlah kepada jiwaku ketaqwaannya, sucikanlah ia,
Engkau adalah sebaik-baik Yang mensucikannya, Engkau adalah penolong dan
pemiliknya. Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak
bermanfaat, hati yang tidak khusu’, jiwa yang tidak pernah kenyang dan do’a
yang tiada dikabulkan.”
50. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ الصِّحَّةَ وَالْعِفَّةَ، وَحُسْنَ الْخُلُقِ، وَالرِّضَا بِالْقَدْرِ،
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ
أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا، إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKASH SHIHHATA WAL-‘IFFAH, WA HUSNAL KHULUQ, WAR-RIDHO BILQODARI,
ALLOHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN SYARRI NAFSI, WA MIN SYARRI KULLI DABBATIN
ANTA AKHIDZUN BINASHIYATIHA INNA ROBBI ‘ALA SHIROTHIM MUSTAQIM.
ANTA AKHIDZUN BINASHIYATIHA INNA ROBBI ‘ALA SHIROTHIM MUSTAQIM.
“Ya Allah, hamba mohon
kepada-Mu kesehatan, kesucian jiwa, pekerti yang baik, dan keridhaan hati
menghadapi takdir. Ya Allah, hamba berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku
dan dari kejahatan setiap yang melata di atas bumi yang hanya Engkaulah
penuntunnya. Sesungguhnya Tuhanku selalu berada di jalan yang lurus.”
51. اَللَّهُمَّ اهْدِنِي
ِلأَحْسَنِ اْلأَعْمَالِ وَاْلأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِي ِلأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ
وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ
ALLOHUMMAHDINI
LIAHSANIL A’MALI WAL-AKHLAQI LA YAHDI LIAHSANIHA ILLA ANTA, WASHRIF ‘ANNI
SAYYIAHA LA YASHRIFU ‘ANNI SAYYIAHA ILLA ANTA.
“Ya Allah, tunjukilah aku
kepada sebaik-baik perbuatan dan budi pekerti, tiada satupun dapat menunjukinya
selain Engkau. Dan jauhkanlah aku dari keburukannya, tiada satupun dapat
menjauhkannya selain Engkau.”
52. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ صِحَّةً فِي إِيْمَانٍ وَإِيْمَانًا فِي حُسْنِ خُلُقٍ، وَنَجَاحًا
يَتْبَعُهُ فَلاَحٌ، وَرَحْمَةً مِنْكَ وَعَافِيَةً مِنْكَ، وَمَغْفِرَةً مِنْكَ
وَرِضْوَانًا
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA SHIHHATAN FI IMANIN WA-IMANAN FI HUSNI KHULUQ, WA NAJAHAN
YATBA’UHU FALAH, WAROHMATAN
MINKA WA ‘AFIYATAN MINKA WAMAGHFIROTAN MINKA WARIDHWANA.
MINKA WA ‘AFIYATAN MINKA WAMAGHFIROTAN MINKA WARIDHWANA.
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu
kebenaran dalam iman, keimanan dalam akhlak, kesuksesan yang disertai
kebahagiaan, limpahan rahmat dan keselamatan serta ampunan dan keridhaan
dari-Mu.”
53. يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ
بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
YA HAYYU
YA QOYYUM BIROHMATIKA ASTAGHITSU.
“Wahai yang hidup, wahai yang
berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku memohon keselamatan.”
54. اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي
بَدَنِي اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي لاَ
إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْكُفْرِ
وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ.
ALLOHUMMA
‘AFINI FI BADANI, ALLOHUMMA ‘AFINI FI SAM’I, ALLOHUMMA ‘AFINI FI BASHORI, LA
ILAHA ILLA ANTA. ALLOHUMMA INNI A’UDZIBIKA MINAL KUFRI WALFAQRI, WA A’UDZUBIKA
MIN ‘ADZABIL QOBRI, LA ILAHA ILLA ANTA.
“Ya Allah, selamatkan tubuhku
(dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan
pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku
inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tiada Illah (yang layak
diibadahi) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Illah
(yang berhak diibadahi) kecuali Engkau.”
55. اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ
جَسَدِيْ، وَعَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنِّيْ، لاَ إِلَهَ
إِلاَّ أَنْتَ، الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ
الْعَظِيْمِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
ALLOHUMMA
‘AFINI FI JASADI, WA’AFINI FI BASHORI, WAJ’ALHUL WARITSA MINNI, LA ILAHA ILLA
ANTA, AL-HALIMUL KARIM, SUBHANALLAHI ROBBIL ‘ARSYIL ATHIM, WALHAMDULILLAHI
ROBBIL ‘ALAMIN.
“Ya Allah, berilah keselamatan
pada tubuh hamba. Ya Allah, berilah keselamatan pada penglihatan hamba, dan
jadikanlah diriku tetap sehat hingga usia tuaku, tidak ada Tuhan selain Engkau,
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyabar, Maha Suci Allah Robb ‘Arsy Yang Agung,
dan segala pujian adalah milik Allah Tuhan sekalian alam.”
56. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ
وَعَذَابِ الْقَبْرِ اَللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ
مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ
وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MINAL’AJZI WALKASALI WALJUBNI WALBUKHLI, WALHARAMI, WA’ADZABIL
QOBRI, ALLOHUMMA ATI NAFSI TAQWAHA, WAZAKKIHA ANTA KHOIRU MAN
ZAKAHA, ANTA WALIYYUHA WA MAULAHA, ALLOHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN ‘ILMIL LA YANFA’, WAMIN QOLBIL LA YAKHSYA’
WA MIN NAFSIL LA TASYBA’, WA MIN DA’WATIL LA
YUSTAJABU LAHA.
ZAKAHA, ANTA WALIYYUHA WA MAULAHA, ALLOHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN ‘ILMIL LA YANFA’, WAMIN QOLBIL LA YAKHSYA’
WA MIN NAFSIL LA TASYBA’, WA MIN DA’WATIL LA
YUSTAJABU LAHA.
“Ya Allah, ya Tuhanku, aku
berlindung kepada-Mu dan kelemahan, kemalasan, ketakutan, kekikiran, kepikunan,
dan siksa kubur. Ya Allah, ya Tuhanku, berikanlah ketakwaan kepada jiwaku,
sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik Dzat yang dapat
mensucikannya, Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya. Ya Allah, ya Tuhanku,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak berguna, hati yang
tidak khusyu’, diri yang tidak pernah puas, dan do’a yang tidak terkabulkan.”
57. رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ
أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ
أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ
الصَّالِحِينَ
ROBBI
AUZI’NI AN-ASYKURO NI’MATAKALLATI AN’AMTA ‘ALAYYA WA’ALA WALIDAYYA WA-AN A’MALA
SHOLIHAN TARDHOHU WA ADKHILNI BIROHMATIKA FI ‘IBADIKASH-SHOLIHIN.
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah
aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan
kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan aku mengerjakan kebajikan yang Engkau
ridhoi dan masukkanlah aku dengan rahmatmu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu
yang sholeh.” (An-Naml: 19)
58. اَللَّهُمَّ إِنِّي
عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِى بِيَدِكَ، مَاضٍ فِى
حُكْمِكَ، وَعَدْلٌ فِى قَضَاءِكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اِسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ
بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِى
كِتَابِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِى عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ
الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِى، وَنُوْرَ صَدْرِى، وَجَلاَءَ حُزْنِى، وَذَهَابَ
هَمِّى
ALLAHUMMA
INNI ‘ABDUKA WABNU ‘ABDIKA, WABNU AMATIKA, NASHIYATI BIYADIKA, MADHIN FI
HUKMIKA, ‘ADLUN FI QODHOIKA,
AS-ALUKA BIKULLI ISMIN HUWA LAKA SAMMAITA BIHI NAFSAKA, AU ‘ALLAMTAHU AHADAMMIN KHOLQIKA, AU ANZALTAHU FI KITABIKA, AWISTA’TSARTA BIHI FI ‘ILMIL GHAIBI ‘INDAKA,
ANTAJ‘ALAL QUR’ANA RABI’A QOLBI WA NURO SHODRI WAJALA-A HUZNI WA DZAHABA HAMMI.
AS-ALUKA BIKULLI ISMIN HUWA LAKA SAMMAITA BIHI NAFSAKA, AU ‘ALLAMTAHU AHADAMMIN KHOLQIKA, AU ANZALTAHU FI KITABIKA, AWISTA’TSARTA BIHI FI ‘ILMIL GHAIBI ‘INDAKA,
ANTAJ‘ALAL QUR’ANA RABI’A QOLBI WA NURO SHODRI WAJALA-A HUZNI WA DZAHABA HAMMI.
“Ya Allah, sesungguhnya hamba
adalah hamba-Mu, putera hamba-Mu, ubun ubunku ada di tangan-Mu, berlalu
hukum-Mu dan adil ketentuan-Mu. Hamba memohon pada-Mu dengan semua nama yang
Kau namakan pada diri-Mu atau yang Kau turunkan dalam kitab-Mu atau yang kau
ajarkan pada salah seorang dari makhluk-Mu atau yang Kau sembunyikan dalam ilmu
ghaib di sisi-Mu, jadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya di dalam
dada hamba, penghapus kesedihanku dan pelenyap kegelisahanku.”
59. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ، تَهْدِي بِهَا قَلْبِي، وَتَجْمَعُ بِهَا أَمْرِي
وَتُلُمُّ بِهَا شَعْثِي، وَتَحْفَظُ بِهَا غَائِبِي وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِي
وَتُبَيِّضُ بِهَا وَجْهِي، وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي، وَتُلْهِمُنِي بِهَا
رُشْدِي، وَتَرُدُّ بِهَا الْفِتَنَ عَنِّي، وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ
سُوْءٍ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA ROHMATAM MIN ’INDIK, TAHDI BIHA QOLBI, WATAJMA’U BIHA AMRI,
WATULUMMU BIHA SYA’TSI,
WATAHFATHU BIHA GHOIBI WA TARFA’U BIHA SYAHIDI WATUBAYYIDHU BIHA WAJHI, WATUZAKKI BIHA ‘AMALI, WATULHIMUNI BIHA RUSYDI, WATARUDDU BIHAL FITANA
‘ANNI, WATA’SHIMUNI BIHA MIN KULLI SUIN.
WATAHFATHU BIHA GHOIBI WA TARFA’U BIHA SYAHIDI WATUBAYYIDHU BIHA WAJHI, WATUZAKKI BIHA ‘AMALI, WATULHIMUNI BIHA RUSYDI, WATARUDDU BIHAL FITANA
‘ANNI, WATA’SHIMUNI BIHA MIN KULLI SUIN.
“Ya Allah, hamba mohon
kepada-Mu rahmat dari-Mu, yang dengannya Kau tunjuki hatiku, dengannya Kau
satukan segala perkara hamba, dengannya Kau kumpulkan urusan-urusanku yang
berserakan, dengannya Kau pelihara diriku dikala ku tiada. Dengannya Kau angkat
derajatku di kala hamba ada, dengannya kau cerahkan wajahku, dengannya kau
sucikan perbuatanku, dengannya kau ilhamkan jalanku yang terang, dengannya Kau
hindarkan diriku dari segala cobaan, dan dengannya Kau jaga diriku dari
berbagai kejahatan.”
60. فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ
وَاْلأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا
وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِيْنَ
FATIROS
SAMAWATI WAL ARDH, ANTA WALIYYI FIDDUN-YA WAL AKHIROH TAWAFFANI MUSLIMA WA
ALHIQNI BISH-SHOLIHIN.
“(Wahai Tuhan) pencipta langit
dan bumi, Engkaulah pelindung ku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku dalam
keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.”
61. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي اْلأَمْرِ، وَالْعَزِيْمَةَ عَلَى الرُّشْدِ،
وَأَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ
شُكْرَ نِعْمَتِكَ، وَحُسْنَ عِبَادَتِكَ وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيْمًا،
وَلِسَانًا صَادِقًا، وَأَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرٍ مَا تَعْلَمُ، وَأَعُوْذُ بِكَ
مِنْ شَرِّ مَا تَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ
عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKAST-TSABATA FIL AMRI, WAL’AZIMATA ‘ALAR-RUSYDI, WA AS-ALUKA
MUJIBATI ROHMATIKA, WA ‘AZAIMA MAGHFIROTIKA, WA AS-ALUKA SYUKRO NI’MATIKA, WA
HUSNA ‘IBADATIKA, WA-ASALUKA QOLBAN SALIMA, WALISANAN SHODIQO, WA AS-ALUKA MIN
KHOIRI MA TA’LAM, WA A’UDZUBIKA MIN SYARRI MA LAM TA’LAM, WA ASTAGHFIRUKA LIMA
TA’LAM, INNAKA ANTA ‘ALLAMUL GHUYUB.
“Ya Allah, hamba mohon kepada-Mu
ketetapan hati dalam segala urusan, keteguhan kehendak menuju kebenaran. Hamba
mohon agar hamba dapat mensyukuri nikmat-Mu, mengabdi kepada-Mu dengan baik.
Hamba mohon kepada-Mu kesucian hati, kejujuran kata. Hamba mohon kepada-Mu
kebaikan yang Engkau ketahui dan hamba berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang
Engkau ketahui, hamba mohon ampunan-Mu dari segala kejahatanku yang Engkau
ketahui, karena Engkaulah yang mengetahui segala yang ghaib.”
62. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ فَوَاتِحَ الْخَيْرِ، وَخَوَاتِمَهُ وَجَوَامِعَهُ وَأَوَّلَهُ
وَآخِرَهُ، وَظَاهِرَهُ وَبَاطِنَهُ، وَالدَّرَجَاتِ الْعُلَى مِنَ الْجَنَّةِ،
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْفَعَ ذِكْرِي، وَتَضَعَ وِزْرِي،
وَتُطَهِّرَ قَلْبِي وَتُحَصِّنَ فَرْجِي، وَتَغْفِرَ لِي ذَنْبِي، وَأَسْأَلُكَ
الدَّرَجَاتِ الْعُلَى مِنَ الْجَنَّةِ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA FAWATIHAL KHOIRI, WA KHOWATIMAHU WA JAWAMI’AHU WA AWWALAHU WA
AKHIROHU, WA DZOHIROHU WA BATHINAHU, WADDAROJATIL ‘ULA MINAL JANNAH, ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA AN-TARFA’A DZIKRI, WA TADHO’A WIZRI, WA TUTOHHIRA QOLBI WA
TUHASH-SHINA
FARJI, WA TAGHFIRA LI DZANBI, WA AS-ALUKAD
DAROJATIL ‘ULA MINAL JANNAH.
FARJI, WA TAGHFIRA LI DZANBI, WA AS-ALUKAD
DAROJATIL ‘ULA MINAL JANNAH.
“Ya Allah, hamba mohon
kepada-Mu segala kunci kebaikan, penutupnya dan semua yang mendatangkannya,
awalnya dan akhirnya, lahirnya dan bathinnya, dan hamba mohon derajat yang
tinggi dalam surga. Ya Allah, hamba mohon kepada-Mu agar Kau tinggikan nama
hamba, Kau hapus dosa hamba, Kau sucikan hatiku, dan Kau pelihara kehormatan
(kamaluan)-ku, serta Kau ampuni dosa hamba dan ku mohon kepada-Mu derajat yang
tinggi dalam surga.”
64. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَقَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَنَفْسٍ لاَ
تَشْبَعُ وَدَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
AILOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MIN ‘ILMIN LA YANFA’, WA-QOLBIL-LA YAKHSYAF, WA-NAFSIL-LA
TASYBA’, WA DA’WATILLA YUSTAJABU LAHA.
“Ya Allah, perbaikilah untukku
agamaku, dan lapangkanlah bagiku tempat kediamanku serta berkahilah untukku
rizqiku.”
65. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ، وَأَعُوْذُ
بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَلِمْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْلَمْ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MIN SYARRI MA ‘AMILTU, WA MIN SYARRI MA LAM A’MAL,
WA-A’UDZUBIKA MIN SYARRI MA ‘ALIMTU, WA MIN SYARRI MA LAM ‘A’LAM.
“Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan yang telah kuperbuat dan yang belum ku perbuat. Aku
berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah ku ketahui dan yang belum ku
ketahui.”
66. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ
مِفْتَاحًا لِلْخَيْرِ مُغْلاَقًا لِلشَّرِّ، وَلاَ تَجْعَلْنِي مِفْتَاحًا
لِلشَّرِّ مُغْلاَقًا لِلْخَيْرِ
ALLOHUMMAJ’ALNI
MIFTAHAL LILKHOIRI MUGHLAQOL LISY-SYARRI, WALA TAJ’ALNI MIFTAHAL LISY-SYARRI
MUGHLAQOL LILKHOIRI.
“Ya Allah, jadikanlah kepada hamba-Mu kunci kebaikan, penutup kejelekan. Dan jangan jadikan kepada hamba-Mu kunci kejelekan, penutup kebaikan.”
“Ya Allah, jadikanlah kepada hamba-Mu kunci kebaikan, penutup kejelekan. Dan jangan jadikan kepada hamba-Mu kunci kejelekan, penutup kebaikan.”
67.
رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ
لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
ROBBANA
LA TUZIGH QULUBANA BA’DA IDZ HADAITANA WA HABLANA MILLADUNKA ROHMAH, INNAKA
ANTAL WAHHAB.
“Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk
kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-mu. Sesungguhnya
Engkau Maha Pemberi” (Ali-Imron: 8)
68. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ROBBANA
ATINA FIDDUNYA HASANAH, WAFIL AKHIROTI HASANAH, WAQINA ‘ADZABANNAR.
‘Ta Tuhan kami, berikanlah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari adzab
neraka.” (Al-Baqarah: 201)
69. اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي
دِيْنِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيْهَا
مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيْهَا مَعَادِي، وَاجْعَلِ
الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ
كُلِّ شَرٍّ
ALLOHUMMA
ASHLIH LI DINI, ALLADZI HUWA ‘ISHMATU AMRI, WA-ASHLIH LI DUN-YAYA ALLATI FIHA
MA’ASYI, WA ASHLIH LI AKHIROTI ALLATI ALAIHA MA’ADI, WAJ’ALIL HAYATA ZIYADATAL
LI FI KULLI KHOIR, WAJ’ALIL MAUTA ROHATAN LI MIN KULLI SYARR.
“Ya Allah, perbaikilah bagiku agama hamba yang merupakan pelindung bagi urusanku, dan perbaikilah bagiku duniaku yang di dalamnya ada penghidupanku, dan perbaikilah bagiku akhiratku yang kepadanya hamba kembali di dalamnya ada tempat kembaliku, dan jadikanlah kehidupan (di dunia ini) tempat hamba menambah semua kebaikan, dan jadikanlah kematian bagiku sebagai peristirahatan (akhir) dari setiap keburukan.”
“Ya Allah, perbaikilah bagiku agama hamba yang merupakan pelindung bagi urusanku, dan perbaikilah bagiku duniaku yang di dalamnya ada penghidupanku, dan perbaikilah bagiku akhiratku yang kepadanya hamba kembali di dalamnya ada tempat kembaliku, dan jadikanlah kehidupan (di dunia ini) tempat hamba menambah semua kebaikan, dan jadikanlah kematian bagiku sebagai peristirahatan (akhir) dari setiap keburukan.”
70. اَللَّهُمَّ
اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ، وَمِنْ
طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ
بِهِ عَلَيْنَا مُصِيْبَاتِ الدُّنْيَا وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا
وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّاتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا،
وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا،
وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ
هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ
يَرْحَمُنَا
ALLOHUMMA
AQSIM LANA MIN KHOSY-YATIKA MA TAHULU BAINANA WA BAINA MA’ASHIK, WA MIN
THA’ATIKA MA TUBALLIGHUNA BIHI JANNATAK, WA MINAL YAQINI MA TUHAWWINU BIHI
‘ALAINA MUSHIBATIDDUN-YA, WA MATTI’NA
BIASMA’INA WA-ABSHORINA WA QUWWATINA MA AHYAYTANA WAJ’ALHUL WARITSI MINNA, WAJ’AL TSA’RONA ‘ALA MAN THOLAMANA, WANSHURNA ‘ALA MAN ‘ADANA, WALA TAJ’AL MUSHIBATANA Fl DININA WALA TAJ’ALID DUN-YA AKBARO
HAMMINA WALA MABLAGHO ‘ILMINA WALA TUSALLITH ‘ALAINA MALLA YARHAMUNA
BIASMA’INA WA-ABSHORINA WA QUWWATINA MA AHYAYTANA WAJ’ALHUL WARITSI MINNA, WAJ’AL TSA’RONA ‘ALA MAN THOLAMANA, WANSHURNA ‘ALA MAN ‘ADANA, WALA TAJ’AL MUSHIBATANA Fl DININA WALA TAJ’ALID DUN-YA AKBARO
HAMMINA WALA MABLAGHO ‘ILMINA WALA TUSALLITH ‘ALAINA MALLA YARHAMUNA
“Ya Allah, berilah kami rasa
takut kepada-Mu sebagai pemisah antara kami dengan perbuatan maksiat kepada-Mu;
jadikanlah kami selalu ta’at kepada-Mu agar dapat mengantarkan kami kepada
syurga-Mu; berilah kami keyakinan yang dapat mengatasi musibah-musibah dunia; jadikan
kami menikmati pendengaran kami, penglihatan kami, kekuatan kami dalam segenap
hidup ini; jadikan diri kami sehat hingga usia tua kami; balaslah siapa yang
telah mendzalimi kami; dan tolonglah kami menghadapi mereka yang memusuhi kami;
janganlah Engkau timpakan musibah dalam urusan agama kami; janganlah Engkau
jadikan dunia sebagai tujuan utama kami dan sebagai sasaran terakhir
pengetahuan kami; jangan Engkau jadikan mereka yang tidak menyayangi kami
menguasai kami.”
71. اَللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَقَاةَ خَيْرًا لِي، اَللَّهُمَّ وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ، وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَأَسْأَلُكَ نَعِيْمًا لاَ يَنْفَدُ، وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لاَ تَنْقَطِعُ وَأَسْأَلُكَ الرِّضَاءَ بَعْدَ الْقَضَاءِ، وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلاَ فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اَللَّهُمَّ زَيِّنَا بِزِْنَةِ اْلإِيْمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ
ALLOHUMMA
BI’ILMIKAL GHOIBA WA QUDROTIKA ‘ALAL KHOLQI AHYINI MA ‘ALIMTAL HAYATA KHOIROLU,
WATAWAFFANI IDZA ’ALIMTAL WAFATA KHOIROLU, ALLOHUMMA WA AS-ALUKA KHOSYYATAKA
FIL GHOIBI WASY-SYAHADATI, WA AS-LUKA
KALIMATAL HAQQI FIR-RIDHO WAL GHODHOBI, WA AS-ALUKAL QOSHDA FIL FAQRI WAL GHINA, WA ASALUKA NAIMAL LA YANFAD,WAAS-ALUKAQURROTA ‘AINIL LA TANQOTHI’, WA AS-ALUKAR RIDHO BA’DAL QODHO', WA AS-ALUKA BARDAL ’AISYI BA’DAL MAUTI WAAS-ALUKA LADZ-DZATAN NADZARI ILA WAJHIKA WASY-SYAUQA ILA LIQO-IKA FI GHOIRI DHORRO-A
MUDHIRROTIN WA LA FITNATIN MUDHILLATIN, ALLOHUMMA ZAYYINNA BIZINATIL IMANI WAJ’ALNA HUDATAM MUHTADIN.
KALIMATAL HAQQI FIR-RIDHO WAL GHODHOBI, WA AS-ALUKAL QOSHDA FIL FAQRI WAL GHINA, WA ASALUKA NAIMAL LA YANFAD,WAAS-ALUKAQURROTA ‘AINIL LA TANQOTHI’, WA AS-ALUKAR RIDHO BA’DAL QODHO', WA AS-ALUKA BARDAL ’AISYI BA’DAL MAUTI WAAS-ALUKA LADZ-DZATAN NADZARI ILA WAJHIKA WASY-SYAUQA ILA LIQO-IKA FI GHOIRI DHORRO-A
MUDHIRROTIN WA LA FITNATIN MUDHILLATIN, ALLOHUMMA ZAYYINNA BIZINATIL IMANI WAJ’ALNA HUDATAM MUHTADIN.
“Ya Allah, dengan ilmu-Mu atas
yang ghaib dan dengan ke-Maha ke-Esa-an-Mu atas seluruh makhluk, perpanjanglah
hidupku, bila Engkau mengetahui bahwa kehidupan selanjutnya lebih baik bagiku.
Dan matikanlah hamba dengan segera, bila Engkau mengetahui bahwa kematian lebih
baik bagiku. Ya Allah, sesungguhnya hamba memohon kepada-Mu agar takut
kepada-Mu dalam keadaan sembunyi (sepi) atau ramai. Hamba mohon kepada-Mu agar
dapat berpegang dengan kalimat hak di waktu rela atau marah. Hamba mohon
kepada-Mu agar hamba bisa melaksanakan kesederhanaan dalam keadaan kaya atau
faqir, hamba mohon kepada-Mu agar diberikan nikmat yang tidak habis, dan hamba
mohon kepada-Mu agar diberikan penyejuk mata yang tidak putus. Hamba mohon
kepada-Mu agar hamba dapat rela setelah qadla-Mu (turun pada kehidupanku).
Hamba mohon kepada-Mu kehidupan yang menyenangkan setelah hamba mati. Hamba
mohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di surga), rindu bertemu
dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. Ya
Allah, hiasilah kami dengan keimanan dan jadikanlah kami sebagai penunjuk jalan
(lurus) yang memperoleh bimbingan dari-Mu.”
72. اَللَّهُمَّ مُقَلِّبَ
الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ. اَللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ
وَاْلأَبْصَارِ، صَرِّفْ قُلُوْبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ. اَللَّهُمَّ زِدْنَا وَلاَ
تَنْقُصْنَا وَأَكْرِمْنَا وَلاَ تُهِنَّا وَأَعْطِنَا وَلاَ تَحْرِمْنَا،
وَآثِرْنَا وَلاَ تُؤْثِرُ عَلَيْنَا
ALLOHUMMA
MUQOLLIBAL QULUB, TSABBIT QOLBI ‘ALA DINIK. ALLOHUMMA MUSHORRIFAL QULUBI
WAL-ABSHOR, SHORRIF QULUBANA ‘ALA TO’ATIK. ALLOHUMMA ZIDNA WALA TANQUSHNA,
WA-AKRIMNA WALA TUHINNA, WA-A’TINA WALA TAHRIMNA, WA-ATSIRNA WALA TU’TSIR
‘ALAINA.
‘Ta Allah, yang mengendalikan
semua hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu. Ya Allah, yang mengarahkan
semua hati dan penglihatan, arahkanlah hati kami untuk ta’at kepada-Mu. Ya
Allah, tambahkanlah kebaikan kepada kami, dan janganlah Kau kurangi,
muliakanlah kami, dan janganlah Kau jadikan kami manusia hina, karuniailah kami
segala pemberian-Mu, dan janganlah Kau putuskan kami dari pemberian-Mu,
utamakanlah kami, dan janganlah Kau kesampingkan kami.”
73. رَبِّ أَعِنِّى وَلاَ
تُعِنْ عَلَىَّ وَانْصُرْنِى وَلاَ تَنْصُرْ عَلَىَّ وَامْكُرْ لِى وَلاَ تَمْكُرْ
عَلَىَّ وَاهْدِنِى وَيَسِّرِ الْهُدَى لِى وَانْصُرْنِى عَلَى مَنْ بَغَى عَلَىَّ
رَبِّ اجْعَلْنِى لَكَ شَكَّارًا لَكَ ذَكَّارًا لَكَ رَهَّابًا لَكَ مُطِيْعًا
إِلَيْكَ مُخْبِتًا إِلَيْكَ أَوَّاهًا مُنِيْبًا رَبِّ تَقَبَّلْ تَوْبَتِى
وَاغْسِلْ حَوْبَتِى وَأَجِبْ دَعْوَتِى وَاهْدِ قَلْبِى وَسَدِّدْ لِسَانِى
وَثَبِّتْ حُجَّتِى وَاسْلُلْ سَخِيْمَةَ قَلْبِى
ROBBI
A’INNI WALA TU’IN ‘ALAYYA, WANSHURNI WALA TANSHUR ‘ALAYYA, WAMKURLI WALA TAMKUR
‘ALAYYA, WAHDINI WA YASSIRIL HUDA LI, WANSHURNI ‘ALA MAN BAGHA ‘ALAYYA, ROBBIJ’ALNI
LAKA SYAKKAROLLAKA DZAKKAROLLAKA ROHHABALLAKA MUTHI’AN ILAIKA MUKHBITAN ILAIKA
AWWWAHAM MUBINA, ROBBI TAQOBBAL TAUBATI WAGHSIL
HAUBATI WA AJIB DA’WATI WAHDI QOLBI WA
SADDID LISANI WA TSABBIT HUJJATI WASLUL SAKHIMATA QOLBI.
HAUBATI WA AJIB DA’WATI WAHDI QOLBI WA
SADDID LISANI WA TSABBIT HUJJATI WASLUL SAKHIMATA QOLBI.
“Ya Tuhan-Ku, berikanlah pertolongan
untukku dan jangan Engkau beri pertolongan bagi siapa yang ingin berbuat jahat
pada hamba, dan berikanlah kemenangan untukku dan janganlah Engkau memberi
kemenangan bagi siapa yang ingin berbuat jahat pada hamba, bermakarlah untukku
jangan bermakar terhadapku, berilah hamba petunjuk dan mudahkanlah petunjuk
datang kepada hamba, dan berilah hamba pertolongan atas orang yang berbuat dzalim
terhadapku. Ya Tuhanku, jadikanlah hamba orang yang senantiasa bersyukur
berzikir, taubat, taat, merendahkan diri kepada-Mu, serta banyak berdo’a dan
bertaubat. Ya Tuhanku, terimalah taubatku, bersihkanlah dosa hamba, kabulkanlah
do’a hamba, teguhkanlah hujjah hamba, tunjukkanlah hatiku, arahkanlah lisanku,
dan cabutlah kedengkian hatiku.”
74. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ
بِاْلإِسْلاَمِ قَائِمًا، وَاحْفَظْنِيْ بِاْلإِسْلاَمِ قَاعِدًا، وَاحْفَظْنِي
بِاْلإِسْلاَمِ رَاقِدًا، وَلاَ تُشْمِتْ بِيْ عَدُوًّا حَاسِدًا، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ كُلِّ خَيْرٍ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ
كُلِّ شَرِّ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ
ALLOHUMMAHFATHNI
BIL-ISLAM QO-IMA, WAHFATHNI BIL-ISLAMI QO’IDA, WAHFATHNI BIL-ISLAMI ROQIDA,
WALA TUSYMIT BI ‘ADUWWAN HASIDA, ALLOHUMMA INNI AS-ALUKA MIN KULLI
KHOIRIN KHOZA-INUHU BIYADIK, WAA’UDZUBIKA MIN KULLI SYARRIN KHOZAINUHU BIYADIKA.
KHOIRIN KHOZA-INUHU BIYADIK, WAA’UDZUBIKA MIN KULLI SYARRIN KHOZAINUHU BIYADIKA.
“Ya Allah, jagalah diriku
dengan Islam dalam keadaan berdiri, dan jagalah diriku dengan Islam dalam
keadaan duduk, dan jagalah diriku dengan Islam dalam keadaan tertidur, dan
jangan Engkau legakan hati musuh dan orang yang hasud atas bencana yang
menimpaku, Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu dari setiap kebaikan
yang tempat simpanannya ada di tangan-Mu, dan aku berlindung dari setiap
keburukan yang tempat simpanannya ada di tangan-Mu.”
75. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْقَبْرِ
وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَشَرِّ فِتْنَةِ الْغِنَى وَشَرِّ فِتْنَةَ الْفَقْرِ
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ،
اَللَّهُمَّ اغْسِلْ قَلْبِي بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّ قَلْبِى مِنَ
الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَبَاعِدْ
بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَالْهَرَمِ وَالْمَأْثَمِ
وَالْمَغْرَمِ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MIN FITNATINNAR, WA’ADZABIN NAR, WAFITNATIL QOBRI WA SYARRI
FITNATIL GHINA, WAMIN
SYARRI FITNATIL FAQRI, ALLOHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN SYARRI FITNATIL MASIHID DAJJAL, ALLOHUMMAGHSIL QOLBI BIMA-ITS TSALJI WAL BARODI, WA NAQQI QOLBI MINAL KHOTOYA KAMA NAQQOYTATS-TSAUBAL ABYADHA MINADDANASI, WA BA’ID BAINI WA BAINA KHOTOYAYA KAMA BA’ADTA BAINAL MASYRIKI WAL MAGHRIB. ALLOHUMMA INNI A’UDZUBIKA MINAL KASALI WAL HARAMI WAL MA’TSAMI WAL MAGHROMI.
SYARRI FITNATIL FAQRI, ALLOHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN SYARRI FITNATIL MASIHID DAJJAL, ALLOHUMMAGHSIL QOLBI BIMA-ITS TSALJI WAL BARODI, WA NAQQI QOLBI MINAL KHOTOYA KAMA NAQQOYTATS-TSAUBAL ABYADHA MINADDANASI, WA BA’ID BAINI WA BAINA KHOTOYAYA KAMA BA’ADTA BAINAL MASYRIKI WAL MAGHRIB. ALLOHUMMA INNI A’UDZUBIKA MINAL KASALI WAL HARAMI WAL MA’TSAMI WAL MAGHROMI.
“Ya Allah, sungguh aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah dan azab neraka, fitnah dari azab kubur,
keburukan fitnah kekayaan, keburukan fitnah kemiskinan. Ya Allah, sungguh aku
berlindung kepada-Mu dari keburukan fitnah al-masih Dajjal. Ya Allah,
bersihkanlah hatiku dengan air es dan embun, dan bersihkanlah hatiku dari
dosa-dosa sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran noda, dan
jauhkanlah jarak antara aku dan dosa-dosaku sebagaimana Engkau jauhkan jarak
antara timur dan barat. Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari
kemalasan, kepikunan, dosa, dan lilitan hutang.”
76. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ، وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ،
وَشَمَاتَةِ اْلأَعْدَاءِ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MIN JAHDIL BALA’, WADAROKISY-SYAQO’, WASU-IL QODHA’,
WASYAMATATIL A’DA’.
“Ya Allah, sesungguhnya hamba
berlindung kepada-Mu dari besarnya malapetaka, terjerumus dalam kebinasaan,
buruknya takdir dan gembiranya para musuh di atas musibahku.”
77. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ الرِّضَى بَعْدَ الْقَضَاءِ، وَبَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ،
وَلَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ،
فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلاَ فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ
أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ، أَوْ أَعْتَدِيَ أَوْ يُعْتَدَى عَلَيَّ، أَوْ أَكْتُبَ
خَطِيْئَةً أَوْ ذَنْبًا لاَ تَغْفِرُهُ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKAR RIDHO BA’DAL QODHA’, WA BARDAL ‘AISYI BA’DAL MAUT, WA LADDZATAN
NATHORI ILA WAJHIKAL KARIM, WASY-SYAUQO ILA LIQOIK, FI GHOIRI DHORRO-I
MUDHIRROTIN WALA FITNATIN MUDHILLATIN WA A’UDZUBIKA AN ADZLIMA AU UDZLAMA, AU A’TADI AU YU’TADA ‘ALAYYA, AU AKTUBA KHOTI-ATAN AU DZANBAN LA TAGHFIRUHU
MUDHIRROTIN WALA FITNATIN MUDHILLATIN WA A’UDZUBIKA AN ADZLIMA AU UDZLAMA, AU A’TADI AU YU’TADA ‘ALAYYA, AU AKTUBA KHOTI-ATAN AU DZANBAN LA TAGHFIRUHU
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu
keridhaan terhadap keputusan-Mu, kelapangan hidup setelah mati, kenikmatan
memandang wajah-Mu yang mulia dan kerinduan untuk berjumpa dengan-Mu, tidak
dalam kesusahan yang menyedihkan dan tidak dalam cobaan yang menyesatkan. Dan
aku berlindung kepada-Mu dari menganiaya atau dianiaya atau diserang dan
berbuat kesalahan atau dosa yang Engkau tidak ampuni.”
78. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ، وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ
ALLAHUMMA
INNI A-’UDZUBIKA MIN SYARRI MA ‘AMILTU, WA MIN SYARRI MA LAM A’MAL.
“Ya Allah, sesungguhnya
hamba-Mu memohon kepada-Mu dari kejelekan yang hamba kerjakan, dan dari
kejelekan yang belum hamba kerjakan.”
79. رَبَّنَا إِنَّنَا
سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا
رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا
مَعَ الأبْرَارِ
ROBBANA
INNANA SAMI’NA MUNADIYAY-YUNADI LIL-IMANI AN-AMINU BIROBBIKUM FA-AMANNA ROBBANA
FAGHFIR LANA DZUNUBANA WAKAFFIR ’ANNA SAYYI-ATINA WATAWAFFANA MA’AL ABROR.
“Ya Tuhan kami sesungguhnya
kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, (yaitu) “berimanlah kamu kepada
Tuhanmu”, maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami ampunilah dosa-dosa kami dan
hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami dan matikanlah kami beserta orang yang
berbakti.” (Ali Imron: 193)
80. رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ
هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ
تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
ROBBANA
MA KHOLAQTA HADZA BATILA FAQINA ‘ADZABAN NAR, ROBBANA INNAKA MAN TUDKHILINNARO
FAQOD AKHZAITAH WAMA LITH-THOLIMINA MIN ANSHOR.
“Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan ini sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari adzab
neraka. Ya Tuhan kami sesungguhnya yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka
sungguh Engkau telah menghinakannya, dan tidak ada seorang penolongpun bagi
orang yang dzalim.” (Ali Imron: 191-192)
81. اَللَّهُمَّ حَاسِبْنِي
حِسَابًا يَسِيْرًا
ALLOHUMMA
HASIBNI HISABAYYASIRO.
“Ya Allah, hisablah diriku
dengan hisab yang mudah.”
82. اَللَّهُمَّ
أَصْلِحْ لِي دِيْنِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي، وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ
الَّتِي فِيْهَا مَعَاشِي، وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادِي،
وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً
لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ، رَبِّ أَعِنِّى وَلاَ تُعِنْ
عَلَىَّ وَانْصُرْنِى وَلاَ تَنْصُرْ عَلَىَّ وَاهْدِنِى وَيَسِّرِ الْهُدَى لِى،
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِى ذَكَّارًا لَكَ شَكَّارًا لَكَ مُخْبِتًا إِلَيْكَ
أَوَّاهًا مُنِيْبًا، رَبِّ تَقَبَّلْ تَوْبَتِى وَاغْسِلْ حَوْبَتِى وَأَجِبْ
دَعْوَتِى وَثَبِّتْ حُجَّتِي وَاهْدِ قَلْبِى وَسَدِّدْ لِسَانِى وَاسْلُلْ
سَخِيْمَةَ صَدْرِي
ALLOHUMMA-ASHLIH
LI DINI, ALLADZI HUWA ‘ISHMATU AMRI, WA-ASHLIH LI DUN-YAYA ALLATI FIHA MA’ASYI,
WA ASHLIH LI AKHIROTI ALLATI ILAIHA MA’ADI, WAJ’ALIL HAYATA ZIYADATAL LI FI
KULLI KHOIR, WAJ’ALIL MAUTA ROHATAN LI MIN
KULLI SYARR, ROBBI A’INNI WALA TU’IN ‘ALAYYA, WANSHURNI WALA TANSHUR ALAYYA, WAHDINI WAYASSIRIL HUDA LI. ALLOHUMMAJ’ALNI DZAKKAROL LAKA, MUKHBITAN ILAIKA, AWWAHAM-MUNIBA. ROBBI TAQOBBAL TAUBATI WAGHSIL HAUBATI WA AJIB DA’WATI WA TSABBIT HUJJATI, WAHDI QOLBI, WA SADDID LISANI, WASLUL SAKHIMATA SHODRI.
KULLI SYARR, ROBBI A’INNI WALA TU’IN ‘ALAYYA, WANSHURNI WALA TANSHUR ALAYYA, WAHDINI WAYASSIRIL HUDA LI. ALLOHUMMAJ’ALNI DZAKKAROL LAKA, MUKHBITAN ILAIKA, AWWAHAM-MUNIBA. ROBBI TAQOBBAL TAUBATI WAGHSIL HAUBATI WA AJIB DA’WATI WA TSABBIT HUJJATI, WAHDI QOLBI, WA SADDID LISANI, WASLUL SAKHIMATA SHODRI.
“Ya Allah, perbaikilah untukku
agamaku yang merupakan pelindung segala urusanku, perbaikilah keadaan duniaku yang
merupakan tempat kehidupanku, perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat
kembaliku. Jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku untuk berbuat segala
kebajikan dan jadikanlah kematian sebagai peristirahatan akhir bagiku dari
segala kejahatan.
Ya Allah, jadikanlah aku hamba-Mu yang banyak mengingat-Mu, banyak mensyukuri nikmat-Mu, sangat patuh terhadap perintah-Mu, selalu merendahkan diri di haribaan-Mu dan senantiasa mengadu dan berserah diri kepada-Mu.
Tuhanku, terimalah taubatku, bersihkanlah dosaku, kabulkanlah do’aku, kuatkanlah alasanku, tunjukilah hatiku, luruskanlah perkataanku dan lenyapkanlah keburukan hatiku.”
Ya Allah, jadikanlah aku hamba-Mu yang banyak mengingat-Mu, banyak mensyukuri nikmat-Mu, sangat patuh terhadap perintah-Mu, selalu merendahkan diri di haribaan-Mu dan senantiasa mengadu dan berserah diri kepada-Mu.
Tuhanku, terimalah taubatku, bersihkanlah dosaku, kabulkanlah do’aku, kuatkanlah alasanku, tunjukilah hatiku, luruskanlah perkataanku dan lenyapkanlah keburukan hatiku.”
83. رَبَّنَا وَآتِنَا مَا
وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لا
تُخْلِفُ الْمِيعَادَ
ROBBANA
WA ATINA MA WA’ATTANA ‘ALA RUSULIKA WALA TUKHZINA YAUMAL QIYAMAH INNAKA LA
TUKHLIFUL MI’AD.
“Ya Tuhan kami berikanlah kami
apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui Rasul-rasul-Mu dan janganlah
engkau hinakan kami pada hari kiamat. Sungguh Engkau tidak pernah mengingkari
janji.” (AIi-Imron: 194)
84. رَبَّنَا آمَنَّا
فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
ROBBANA
AMANNA FAKTUBNA MA’ASY-SYAHIDIN
“Ya Tuhan kami, kami telah
beriman, maka catatkanlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi
(kebenaran al-Qur’an dan kenabian Muhammad).” (Al-Maidah: 83)
85. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا
إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
ROBBANA
TAQOBBAL MINNA INNAKA ANTASSAM!’UL ‘ALIM.
“Ya Tuhan kami terimalah
(amal) dari kami, sungguh Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Al-Baqorah: 127)
86. رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا
إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا
حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ
طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ
مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
ROBBANA
LA TUAKHIDZNA INNASINA AU AKHTO’NA ROBBANA WALA TAHMIL ‘ALAINA ISHRON KAMA
HAMALTAHU ‘ALAL-LADZINA MIN QOBLINA ROBBANA WALA TUHAMMILNA MALA TOQOTA LANA
BIH WA’FU ‘ANNA WAGHFIR LANA WARHAMNA ANTA MAULANA FANSHURNA ’ALAL QOUMIL
KAFIRIN.
“Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya dan rahmatilah
kami, Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang
kafir.” (Al Baqorah: 286)
87. رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا
فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ROBBANA
INNANA AMANNA FAGHFIRLANA DZUNUBANA WAQINA ‘ADZABANNAR.
“Ya Tuhan kami. kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami, dan lindungilah kami dari adzab neraka.” (Ali Imron: 16)
“Ya Tuhan kami. kami benar-benar beriman, maka ampunilah dosa-dosa kami, dan lindungilah kami dari adzab neraka.” (Ali Imron: 16)
88.
رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا،
إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا
ROBBANASHRIF
‘ANNA ’ADZABA JAHANNAMA INNA ‘ADZABAHA KANA GHOROMA, INNAHA SAAT MUSTAQORROW WA
MUQOMA.
‘Ta Tuhan kami, jauhkanlah
adzab jahannam dari kami, karena sesungguhnya adzabnya itu membuat kebinasaan
yang kekal. Sungguh jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat
kediaman.” (Al-Furqon: 65-66)
89. رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا
نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
ROBBANA
ATMIM LANA NURONA WAGHFIRLANA INNAKA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIR.
“Ya Tuhan kami, sempurnakanlah
untuk kami cahaya kami, dan ampunilah kami, sungguh Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu.” (Al-Tahrim: 8)
90. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ
قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ
أَنْتَ الْوَهَّابُ
ROBBANA
LA TUZIGH QULUBANA BA’DA IDZ HADAYTANA WAHABLANA MILLADUNKA ROHMAH, INNAKA
ANTAL WAHHAB.
“Ya Tuhan kami janganlah
Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk
kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya
Engkau Maha Pemberi.” (Ali-Imron: 8)
91. رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا
أَنْزَلْتَ وَاتَّبَعْنَا الرَّسُولَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
ROBBANA
AMANNA BIMA ANZALTA WATTABA’NAR ROSULA FAKTUBNA MA’ASY-SYAHIDIN
“Ya Tuhan kami, kami telah
beriman kepada apa yang Engkau turunkan, dan kami telah mengikuti Rasul karena
itu tetapkanlah kami bersama golongan orang yang memberikan kesaksian.” (Ali-Imnon: 53)
92. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا
إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
ROBBANA
TAQOBBAL MINNA INNAKA ANTAS SAMI’UL ‘ALIM.
“Ya Tuhan kami, terimalah
(amal dari kami) sungguh Engkaulah yang Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (Al-Baqorah: 127)
93. اَللَّهُمَّ إِنِّى
أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّى وَأَعُوْذُ بِكَ
مِنَ الْغَمِّ وَالْغَرَقِ وَالْحَرَقِ وَالْهَرَمِ وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ
يَتَخَبَّطَنِى الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَمُوْتَ
فِى سَبِيْلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ لَدِيْعًا
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MINALHADMI WA A’UDZUBIKA MINATTARODDI WA A’UDZUBIKA MINAL
GHOMMI WAL GHOROQI WALHAROQI WALHAROMI, WA A’UDZUBIKA MIN
AYYATAKHOTTHOBANIYASY-SYAITONU ‘INDAL MAUT, WAA’UDZUBIKA MIN AN-AMUTA FI
SABILIKA MUDBIRO, WAA’UDZUBIKA AN AMUTA LADI’A.
“Ya Allah, sungguh hamba
berlindung kepada-Mu dari terjerembab (ke dalam jurang), keruntuhan bangunan,
tenggelam, dan terbakar. Dan hamba berlindung kepada-Mu dari gangguan syetan
saat mati (sakaratul maut). Dan hamba berlindung kepada-Mu mati dalam keadaan lari
dari peperangan di jalan-Mu atau disengat binatang.”
94. اَللَّهُمَّ اِنِّي
أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَسْأَلَةِ، وَخَيْرَ الدُّعَاءِ، وَخَيْرَ النَّجَاحِ،
وَخَيْرَ الثَّوَابِ، وَثَبِّتْنِي، وَثَقِّلْ مَوَازِيْنِي، وَحَقِّقْ
إِيْمَانِي، وَارْفَعْ دَرَجَاتِي، وَتَقَبَّلْ صَلاَتِي، وَاغْفِرْ خَطِيْئَاتِي،
وَأَسْأَلُكَ الدَّرَجَاتِ وَتَقَبَّلْ صَلاَتِي، وَاغْفِرْ خَطِيْئَاتِي،
وَأَسْأَلُكَ الدَّرَجَاتِ الْعُلَى مِنَ الْجَنَّةِ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA KHOIRAL MAS-ALATI, WA KHOIROD-DU’AI WA KHOIRON NAJAHI, WAKHOIRAST-TSAWABI,
WA TSABBITNI WA TSAQQIL MAWAZINI WA HAQQIQ IMANI, WARFA’ DARAJATI, WATAQOBBAL
SHOLATI, WAGHFIR KHATIATI, WA AS-ALUKAD-DAROJATIL ‘ULA MINAL JANNAH.
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu
sebaik-baik permintaan sebaik-baik do’a, sebaik-baik keberuntungan dan
sebaik-baik pahala. Tetapkanlah jejakku beratkanlah timbangan kebaikanku,
nyatakanlah imanku, tinggikanlah derajatku, terimalah shalatku dan ampunilah
segala kesalahanku. Aku mohon kepada-Mu derajat yang tinggi dalam syorga.”
95. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ يَوْمَ الْقَضَاءِ، وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ وَمَنْزِلَ
الشُّهَدَاءِ، وَمُرَافَقَةَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالنَّصْرَ عَلَى اْلأَعْدَاءِ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKAL FAUZA YAUMAL QODHOI, WA’AISYAS-SUADA’, WA MANZILASY SYUHADA’, WA
MUROFAQOTAL ANBIYA’I WAN-NASHRO ‘ALAL A’DA’.
“Ya Allah, hamba mohon
kepada-Mu kemenangan di hari penentuan (kiamat), kehidupan orang-orang yang
bahagia, martabat para syuhada, dan hidup berdampingan bersama para Nabi serta
kemenangan terhadap musuh-musuh.”
96. اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ
لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَ
يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
ALLOHUMMA
ANTA ROBBI LA ILAHA ILLA ANTA KHOLAQTANI, WA-ANA ‘ABDUKA, WA-ANA ‘ALA ‘AHDIKA
WA WA’DIKA MASTATO’TU, A’UDZU BIKA MIN SYARRI MA SHONA’TU, ABU-U LAKA BI
NI’MATIKA ‘ALAYYA, WA-ABU-U BIDZAMBI, FAGHFIR LI FA-INNAHU LA YAGHFIRUDZ-DZUNUBA
ILLA ANTA.
“Ya Allah, Engkau adalah
Rabbku, tidak ada Illah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau,
Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu Aku akan setia pada
perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa)
yang ku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku
mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang dapat
mengampuni dosa kecuali Engkau.”
97. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا
لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا
عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرٍ
مَا سَأَلُكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ
عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ
إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍِ أَوْ عَمَلٍ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ
إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍِ أَوْ عَمَلٍ وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ
قَضَيْتَهُ لِي خَيْرًا
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA MINAL-KHOIRI KULLIHI ‘AJILIHI WA AJILIHI MA ‘ALIMTU MINHU WA MA
LA A’LAM, WA A’UDZUBIKA MINASY-SYARRI KULLIHI ‘AJILIHI WA AJILIHI MA ‘ALIMTU
MINHU WA MA LA A’IAM, ALLOHUMMA INNI AS-ALUKA MIN KHOIRI MA SA-ALAKA BIHI
‘ABDUKA WA NABIYYUKA, WA A’UDZUBIKA MIN SYARRI MA’ADZA BIHI ‘ABDUKA WA
NABIYYUKA, ALLOHUMMA INNI AS-ALUKAL JANNAH, WA MA QORRABA ILAIHA MIN QOULIN
AU ‘AMALIN, WA A’UDZU BIKA MINAN-NARI WAMA TAQORRABA ILAIHA MIN QOULIN AU ‘AMALIN, WA AS-ALU KA ANTAJ’ALA KULLA QODHA-IN QODHAITAHU LI KHOIRO.
AU ‘AMALIN, WA A’UDZU BIKA MINAN-NARI WAMA TAQORRABA ILAIHA MIN QOULIN AU ‘AMALIN, WA AS-ALU KA ANTAJ’ALA KULLA QODHA-IN QODHAITAHU LI KHOIRO.
“Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kepadamu seluruh kebaikan, baik yang sekarang maupun yang akan datang,
yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Dan aku memohon perlindungan
kepadamu dari seluruh kejahatan, baik yang sekarang maupun yang akan datang,
yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kebaikan yang diminta oleh hamba-Mu dan Nabi-Mu, dan aku berlindung
kepadamu dari kejahatan yang hamba-Mu dan Nabi-Mu berlindung kepadamu dari-Nya.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu syurga dan apa-apa yang mendekatkan
kepadanya, baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepadamu
dari neraka dan apa-apa yang dapat mendekatkan kepadanya, baik berupa ucapan
maupun perbuatan. Dan aku memohon kepadamu agar Engkau menjadikan seluruh
ketetapan yang telah Engkau tetapkan bagiku merupakan suatu kebaikan.”
98. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ الْفِرْدَوْسَ اْلأَعْلَى مِنَ الْجَنَّةِ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKAL FIRDAUSAL A’LA MINAL JANNAH.
“Ya Allah, sesungguhnya
hamba-Mu memohon syurga firdaus yang paling tinggi dari syunga.”
99. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ أَنْ تُبَارِكَ فِي سَمْعِي، وَفِي بَصَرِي وَفِي رُوْحِي وَفِي
خَلْقِي وَفِي خُلُقِي وَفِي أَهْلِي وَفِي مَحْيَايَ وَفِي عَمَلِي، وَتَقَبَّلْ
حَسَنَاتِي، وَأَسْأَلُكَ الدَّرَجَاتِ الْعُلَى مِنَ الْجَنَّةِ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKA ANTUBARIKA FI SAM’I, WA FI BASHORI WA FI RUHI WA FI QOLBI WA FI
KHULUQI, WA FI AHLI WA FI MAHYAYA WA FI ‘AMALI, WA TAQOBBAL HASANATI, WA
AS-ALUKAD DAROJATIL ‘ULA MINAL JANNAH.
AS-ALUKAD DAROJATIL ‘ULA MINAL JANNAH.
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu
agar kau limpahkan keberkahan pada pendengaranku, penglihatanku, jiwaku, bentuk
ciptaku dan akhlakku, serta pada keluargaku, hidupku dan amal perbuatanku. Dan
terimalah segala amal kebajikanku. Dan aku mohon kepada-Mu derajat yang tinggi
dalam syurga.”
100. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا لاَ يَرْتَدُّ، وَنَعِيْمًا لاَ يَنْفَدُ، وَمُرَافَقَةَ
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَعْلَى جَنَّةِ الْخُلْدِ
ALOHUMMA
INNI AS-ALUKA IMANAN LA YARTADDU, WA NA’IMAN LA YANFADU, WA MUROFAQOTA
MUHAMMADIN SHOLLALLOHU
‘ALAIHI WASALLAMA FI A’LA JANNATIL KULDI.
‘ALAIHI WASALLAMA FI A’LA JANNATIL KULDI.
“Ya Allah, sesungguhnya aku
meminta kepada-Mu keimanan yang tidak akan kembali, dan nikmat yang tidak akan
habis, serta menemani Rosulullah SAW. di surga al-kuld yang tertinggi.”
101. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَسْتَجِيْرُ بِكَ مِنَ النَّارِ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKAL JANNATA WA ASTAJIRU BIKA MINANNAR.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu surga dan meminta perlindungan dari neraka.”
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu surga dan meminta perlindungan dari neraka.”
102.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ يَوْمَ الْقَضَاءِ، وَعَيْشَ
السُّعَدَاءِ وَمَنْزِلَ الشُّهَدَاءِ، وَمُرَافَقَةَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالنَّصْرَ
عَلَى اْلأَعْدَاءِ
ALLOHUMMA
INNI AS-ALUKAL FAUZA YAUMAL QODHO’, WA’AISYAS-SU’ADA-I WA MANZILASY SYUHADA-I,
WA MURAFAQOTAL ANBIYA-I WAN-NASHRO ‘ALAL A’DA’.
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu
kemenangan di hari penentuan (kiamat), kehidupan sebagaimana kehidupan
orang-orang yang bahagia, martabat sebagaimana martabat para syuhada, dan hidup
bersama para nabi serta kemenangan terhadap musuh-musuh.”
103. اَللَّهُمَّ أَجِرْنِي
مِنَ النَّارِ
ALLOHUMMA
AJIRNI MINANNAR
“Ya Allah, selamatkanlah aku
dari (adzab) api neraka.”
104. نَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
النَّارِ، نَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الْفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ،
نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
NA’UDZUBILLAHI
MINANNARI, NA’UDZUBILLAH MINAL FITANI, MA THOHARA MINHA WA MA BATON,
NAUDZUBILLAHI MIN FITNATID DAJIL.
“Ya Tuhan kami, kami
berlindung kepadamu dari api neraka, dan kami berlindung kepadamu dari
fitnah-fitnah, baik yang nampak atau tidak nampak dan kami berlindung kepada-Mu
dari fitnah Dajjal yang terkutuk.”
105. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ وَمِنْ شَرِّ الْغِنَى
وَالْفَقْرُ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MIN FITNATIN-NAR, WA ’ADZABINNAR, WA MIN SYARRIL GHINA WAL
FAQRI
“Ya Allah, sesungguhnya hamba
berlindung kepadamu dari fitnah api neraka, dari siksa api neraka dan dari
kejelekan orang yang kaya dan yang miskin.”
106. رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا
عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا
وَمُقَامًا
ROBBANASHRIF
‘ANNA ‘ADZABA JAHANNAM, INNA ‘ADZABAHA KANA GHAROMA, INNAHA SA-AT
MUSTAQORROW-WA MUQOMA.
“Dan orang-orang yang berkata:
“Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu
adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya jahanam itu seburuk-buruk tempat
menetap dan tempat kediaman.” (QS. Al-Fur’qan: 65-66)
107. رَبِّ نَجِّنِي مِنَ
الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ
ROBBI NAJJINI
MINAL QOUMIDZ-DZOLIMIN.
“Ya Tuhan-Ku selamatkanlah aku
dari orang-orang yang zalim.”
108. رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا
فِتْنَةً لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ، وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ
ROBBANA
LA TAJ’ALNA FITNATAL-LILQOUMITH-THOLIMIN, WA NAJJINA BIROHMATIKA MINAL QOUMIL
KAFIRIN.
“Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim dan selamatkanlah
kami dengan Rahmat-Mu dari orang-orang kafir.” (Yunus: 8 5-86)
109. لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ
LA ILAHA
ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINATH-THOLIMIN
“Tiada Tuhan yang berhak
disembah selain Allah, Maha Suci Engkau, sesungguhnya hamba adalah termasuk
orang-orang yang zalim.”
110. رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا
فِتْنَةً لِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَاغْفِرْلَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ
الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
ROBBANA
LA TAJ’ALNA FITNATAL LILLADZINA KAFARU WAGHFIRLANA ROBBANA INNAKA ANTAL ‘AZIZUL
HAKIM.
“Ya Tuhan kami janganlah
Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang kafir, dan ampunilah kami,
Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
111. اَللَّهُمَّ
إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ
عَذَابِ الْقَبْرِ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MINAL-’AJZI WALKASALI, WAL JUBNI WAL HAROMI, WA A’UDZUBIKA MIN
FITNATIL MAHYA WAL MATATI WA A’UDZUBIKA MIN ‘ADZABIL QOBRI.
“Ya Allah, sungguh hamba
berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kepengecutan, kebakhilan,
ketuaan, dan azab Kubur. Hamba berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan
sesudah mati, dan hamba berlindung dari azab kubur.”
112. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَرَمِ وَالتَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَمِّ وَالْحَرِيْقِ وَالْغَرَقِ، وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ، وَأَنْ أُقْتَلَ فِي سَبِيْلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ لَدِيْعًا
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MINAL-HARAMI WATTARODDI WALHADMI WALGHOMMI WAL HARIQI WAL
GHOROQI, WA A’UDZUBIKA AYYATAKHOTTHO-BANISY-SYAITHONU ‘INDAL MAUT, WA-AN AQTULA
FI SABILIKA MUDBIRO, WA A’UDZUBIKA MIN AN-AMUTA LADI’A.
‘Ta Allah, sungguh hamba
berlindung kepada-Mu dari terbakar, terjerembab (ke dalam jurang), keruntuhan
bangunan, tenggelam. Dan hamba berlindung kepada-Mu dari gangguan Syetan saat
mati (sakarat maut). Dan hamba berlindung kepada-Mu mati dalam keadaan lari
dari peperangan di jalan-Mu atau disengat binatang.”
113. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَدُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MIN ‘ILMIN LA
YANFA’, WA MIN QOLBILLA YAKHSYA’ WA DU’AIL
LA YUSMA’ WA MIN NAFSIL LA TASYBA’.
“Ya Allah, sungguh hamba berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusu’, jiwa yang tidak pernah kenyang dan do’a yang tiada dikabulkan.”
YANFA’, WA MIN QOLBILLA YAKHSYA’ WA DU’AIL
LA YUSMA’ WA MIN NAFSIL LA TASYBA’.
“Ya Allah, sungguh hamba berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusu’, jiwa yang tidak pernah kenyang dan do’a yang tiada dikabulkan.”
114.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ
أَعْمَلْ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MIN SYARRI MA ‘AMILTU, WAMIN SYARRI MA LAM A’MAL.
“Ya Allah, sesungguhnya
hamba-Mu berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang hamba perbuat, dan dari
kejelekan yang belum hamba perbuat, dan hamba-Mu berlindung kepada-Mu dari
kejelekan yang tidak hamba ketahui, dan dari kejelekan yang belum hamba
ketahui.”
115. رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى
الْقَوْمِ الْمُفْسِدِيْنَ
ROBBIN
SHURNI ‘ALAL QOUMIL MUFSIDIN.
“Ya Tuhanku, tolonglah aku
(dengan menimpakan azab) atas golongan yang berbuat kerusakan itu.”
116. رَبَّنَا آتِنَا مِنْ
لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
ROBBANA
ATINA MILLADUNKA ROHMATAW-WAHAYYI’ LANA MIN AMRINA ROSYADA.
“Ya Tuhan kami berikanlah
rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan Sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi
kami dalam urusan kami.” (Al-Kahfi: 10)
117. اَللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِعِزَّتِكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَنْ تُضِلَّنِي، أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لاَ يَمُوْتُ، وَالْجِنُّ وَاْلإِنْسُ يَمُوْتُوْنَ
ALLOHUMMA
LAKA ASLAMTU, WA BIKA AMANTU, WA ‘ALAIKA TAWAKKALTU, WA ILAIKA ANABTU, WA BIKA
KHOSHOMTU, ALLOHUMMA INNI A’UDZUBIKA BI’IZZATIKA, LAILAHA ILLA ANTA
ANTUDHILLANI, ANTAL HAYYUL-LADZI LA YAMUT, WAL-JINNU WAL-INSU YAMUTUN.
ANTUDHILLANI, ANTAL HAYYUL-LADZI LA YAMUT, WAL-JINNU WAL-INSU YAMUTUN.
“Ya Allah, kepada-Mu aku berserah
diri, kepada-Mu aku bentawakkal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali
(bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat. Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepadamu dengan keagungan-Mu, tidak ada Tuhan selain Engkau yang
bisa menyesatkanku, Engkau adalah dzat yang maha hidup kekal selamanya,
sedangkan jin dan manusia mati (Binasa).”
118. اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِي
خَطِيْئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ
مِنِّي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي وَخَطَئِي وَعَمْدِي وَكُلُّ
ذَلِكَ عِنْدِي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا
أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ
الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
ALLOHUMMAGHFIRLI
KHOTHIATI WAJAHLI WA-ISROFI FI AMRI, WAMA ANTA A’LAMU BIHI MINNI,
ALLOHUMMAGHFIRU JADDI WA HAZLI, WA KHOTOI WA ’AMDI, WAKULLU DZALIKA ‘INDI.
ALLOHUMMAGHFIRLI MA QODDAMTU, WA MA AKH-KHORTU, WA MA ASRORTU, WA MA A’LANTU,
WA MA ANTA A’LAMU BIHI MINNI, ANTAL MUQODDIM, WA-ANTAL MUAKH-KHIR, WA-ANTA ‘ALA
KULLI SYAI-IN QODIR.
“Ya Allah, ampunilah bagiku
kesalahan dan kebodohanku, dan tindakan-tindakan yang berlebih-lebihan dalam
urusanku, dan apa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku, Ya Allah,
ampunilah dosaku, kakekku, kesalahanku baik yang disengaja atau tidak, semua
itu adalah dari hamba-Mu yang sangat lemah, Ya Allah, ampunilah (kesalahanku)
yang kulakukan dengan serius atau bergurau, lupa atau sengaja dan semua itu ada
pada hamba.”
119. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ
بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ
اْلأَعْدَاءِ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MIN JAHDIL BALA’, WA DARKISY-SYAQO’, WA SU-IL QODHA’, WA
SYAMATA-TIL A’DA’.
‘Ya
Allah, sesungguhnya hamba berlindung kepada-Mu dari besarnya malapetaka,
terjerumus dalam kebinasaan, buruknya takdir dan gembiranya para musuh di atas
musibahku.”
120. تَعَوَّذُوْا بِاللهِ مِنْ
جَارِ السَّوْءِ فِي دَارِ الْمُقَامِ
TA’AWWADZU
BILIAHI MIN JARISSU-I FI DARIL MUQOM.
“Berlindunglah kalian kepada
Allah dari kejahatan tetangga di rumah kalian.”
121. اَللَّهُمَّ إِنِّى
أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وُالْحَزَنِ وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ
الْجُبْنِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MINAL-HAMMI WAL-HAZANI, WAL-KASALI, WAL-BUKHLI WAL-JUBNI, WA
DHOLA’ID-DAIN WA GHOLABATIR-RIJAL.
“Ya Allah, sesungguhnya hamba berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan rasa sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dan hamba berlindung kepada-Mu dari sifat bakhil dan kepengecutan, dan hamba berlindung kepada-Mu dari cengkraman utang dan penindasan orang lain.”
“Ya Allah, sesungguhnya hamba berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan rasa sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dan hamba berlindung kepada-Mu dari sifat bakhil dan kepengecutan, dan hamba berlindung kepada-Mu dari cengkraman utang dan penindasan orang lain.”
122.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MINAL FAQRI WAL-QILLATI WADZ-DZILLATI WA A’UDZUBIKA MIN
AN-ATHLIMA AU UTHLAMA.
“Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekurangan dan kehinaan dan aku berlindung
kepada-Mu dari perbuatan menzalimi atau dizalimi.”
123. اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَآمِنْ رَوْعَتِي وَاقْضِ عَنِّي دَيْنِي
ALLOHUMMASTUR
‘AUROTI, WA AMIN ROU’ATI, WAQDHI ‘ANNI DAINI.
“Ya Allah, tutuplah aibku dan tentramkanlah aku dari rasa takut, dan lunaskanlah hutangku.”
“Ya Allah, tutuplah aibku dan tentramkanlah aku dari rasa takut, dan lunaskanlah hutangku.”
124.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ اْلأَخْلاَقِ وَاْلأَعْمَالِ
وَاْلأَهْوَاءِ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MIN MUNKAROTIL AKHLAQI WAL A’MALI WAL AHWA’.
“Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kepadamu dari berbagai kemungkaran Akhlak, dan amal perbuatan dan hawa
nafsu.”
125. اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ
نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ
ALLOHUMMA
INNI A’UDZUBIKA MIN ZAWALI NI’MATIKA, WA TAHAWWULI ‘AFIYATIKA, WA FUJA-ATI
NIQMATIKA, WA JAMI-’I SAKHOTHIKA.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, berubahnya ‘afiat (kesejahteraan) dari-Mu, kemurkaan-Mu yang datang dengan tiba-tiba dan seluruh kemarahan-Mu.”
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, berubahnya ‘afiat (kesejahteraan) dari-Mu, kemurkaan-Mu yang datang dengan tiba-tiba dan seluruh kemarahan-Mu.”
126.
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى
الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
ROBBANA
AFRIGH ‘ALAINA SHOBROW-WATSABBIT AQDAMANA WANSHURNA ‘ALAL QAUMIL KAFIRIN.
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah
kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi
orang-orang kafir.” (Al-Baqoroh: 250)
127. رَبِّ اشْرَحْلِيْ
صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِيْ يَفْقَهُوْا
قَوْلِي
ROBBISYROHLI
SHODRI WA YASSIRLI AMRI WAHLUL ‘UQDATAMMIL LISANI YAFQOHU QOULI
“Ya Tuhan, lapangkanlah
dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari
lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.” (Thoha: 25-28)
128. رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
ROBBANA
WA LA TUHAMMILNA MA LA TOQOTA LANA BIH, WA’FU ‘ANNA WAGHFIRLANA WARHAMNA ANTA
MAULANA FANSHURNA ‘ALAL QOUMIL KAFIRIN.
“Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah
kami; ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami,
maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 28 5-286)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar